Minyak serai cara ampuh hilangkan bau karet

id karet, getah karet, minyak serai, hilangkan bau karet

Minyak serai cara ampuh hilangkan bau karet

Pabrik pengolahan karet (FOTO ANTARA)

....Minyak serai terbukti mampu menghilangkan bau getah karet tetapi tidak semua pabrik menggunakan produk itu....
Palembang  (ANTARA Sumsel) - Minyak serai menjadi salah satu cara yang ampuh untuk menghilangkan bau getah karet yang telah dimanfaatkan pemilik pabrik pengolahan karet di Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Pimpinan Sunan Rubber perusahaan pengolahan karet setengah jadi di Palembang, Sulaidi, Rabu mengatakan sejak beberapa tahun ini mereka menggunakan minyak serai sebagai campuran getah karet sehingga tidak menimbulkan bau saat proses pengolahan getah menjadi karet SIR 20.

"Minyak serai  terbukti mampu menghilangkan bau getah karet tetapi tidak semua pabrik menggunakan produk itu," katanya.

Ia menjelaskan, formula minyak serai tersebut dihasilkan dari ujicoba yang telah berulangkali dilakukan yang kini diproduksi secara terbatas oleh karyawan.

Minyak serai sangat efektif menghilangkan bau getah karet sehingga sejak beberapa tahun ini pabrik mereka tidak lagi mengeluarkan bau busuk yang menyengat seperti pabrik lainnya.

Menurut dia, sampai kini produksi cairan minyak serai yang ide awalnya dari dirinya tersebut masih dihasilkan terbatas karenanya wajar saja kalau baru pabrik milik dia yang menggunakan minyak itu.

Selama ini, pengolahan getah karet pabrik tersebut menggunakan deorub salah satu produk yang dikenalkan pemerintah.

Sementara terkait dengan produksi karet SIR 20 sampai kini cenderung stabil meskipun terjadi fluktuasi harga karet dunia.

Ekspor karet dari pabrik yang dikelolanya tersebut mencapai 3.500 sampai 4.000 ton per bulan.

Dia  menambahkan, sebagian besar karet tersebut diekspor ke China, Vietnam, dan Jepang serta Korea Selatan.

Sebelumnya pasar utama karet yang mereka beli dari KUD dan pedagang pengumpulk lainnya tersebut diekspor ke Amerika Serikat dan Eropa.

Namun, terjadi krisis di Amerika Serikat dan negara-negara besar di Eropa kini pasar Asia lebih menjanjikan. (Nila)