Gunung Kidul (ANTARA Sumsel) - Penjualan belalang goreng dan bacem di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meningkat sejak beberapa hari terakhir.
"Mulai Sabtu (11/8) penjualan belalang goreng meningkat hingga 10 persen dari hari biasa. Peningkatan ini karena perantau asal Gunung Kidul mulai berdatangan atau mudik Lebaran. Mereka biasanya ingin menikmati belalang goreng atau belalang bacem," kata salah seorang penjual belalang goreng, Kunanto (42), di Gunung Kidul, Minggu.
Ia mengatakan menjelang dan saat libur Lebaran, penjualan belalang goreng meningkat 200 persen, bahkan lebih dari hari-hari biasa. "Seberapa pun persediaan belalang goreng, pasti habis," katanya.
Ia mengatakan warga Gunung Kidul yang merantau atau wisatawan yang berkunjung ke daerah ini pasti menyempatkan membeli belalang goreng atau belalang bacem, sehingga seberapa pun persediaan belalang pasti habis terjual.
Menurut dia, pembeli biasanya menyukai belalang goreng yang gurih dan dimasak di tempat.
Untuk itu, dirinya menyediakan alat penggorengan dan bumbu seperti bawang putih, garam, serta penyedap rasa. "Pembeli biasanya senang makan di sini. Katanya kalau dibawa pulang rasanya sudah beda. Mereka sekaligus menikmati pemandangan alam di sekitar jalan Mijahan yang kawasannya berbatu," katanya.
Harga belalang goreng, kata Kunanto Rp500 hingga Rp800 per belalang saat Lebaran.
Pada hari-hari biasa, harganya hanya Rp20.000 yang terdiri atas 56 ekor belalang.
Menurut dia, saat ini belalang di Gunung Kidul sangat sulit didapatkan. Sehingga dirinya harus mencari belalang ke wilayah Pantai Trisik, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Sejak dua tahun lalu belalang yang ada di Gunung Kidul sudah semakin sedikit. Jadi, kami mencari belalang ke Kulon Progo, khususnya di sepanjang Pantai Trisik, dan kawasam persawahan di Temon dan Panjatan," katanya.
(ANT/KR-STR/M008)