Palembang (ANTARA) - Bupati Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) Askolani mengajak lulusan SMK Pertanian berkiprah dalam mengoptimalkan pengolahan lahan untuk memperkuat posisi kabupaten ini sebagai penyumbang produksi pangan nasional.
"Lulusan SMK Pertanian Pembangunan Negeri Sembawa Banyuasin memiliki keahlian mengolah lahan pertanian, untuk itu kiprahnya sangat diharapkan dalam meningkatkan produksi bahan pangan, seperti beras dan jagung," kata Bupati Askolani di Pangkalan Balai, Banyuasin, Selasa.
Dia menjelaskan setiap tahun SMK Pertanian Pembangunan Negeri Sembawa meluluskan sekitar 150 orang dari empat program keahlian.
Adapun program keahliannya, yakni Pendidikan Program Studi Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP), Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH), Agribisnis Ternak Unggas (ATU), dan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP).
Baca juga: Kabupaten Banyuasin gunakan teknologi biowash ubah sampah jadi pupuk organik
Melihat program keahlian yang dikuasai para lulusan SMK Pertanian yang ada di kabupaten ini, mereka tidak hanya bisa berkiprah mengoptimalkan pengolahan lahan, tetapi juga dapat memberikan nilai tambah hasil pertanian.
Menurut dia, kabupaten ini termasuk lima besar nasional penghasil gabah dan beras, posisi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan Pemkab Banyuasin di bidang pertanian.
Dengan kiprah lulusan SMK Pertanian dalam mengolah lahan yang ada di sekitar desa atau tempat tinggal masing-masing, dapat lebih meningkatkan produksi tanaman pangan yang dicapai selama ini.
Berdasarkan data 2025, produksi padi Kabupaten Banyuasin mencapai 1,1 juta ton gabah kering giling (GKG) dari lahan sawah sekitar 200 ribu hektare.
Kemudian, sepanjang 2025, pihaknya juga berhasil mengembangkan 512 hektare kebun jagung dengan produksi mencapai sembilan juta ton jagung.
Kemampuan daerah ini memproduksi padi dan jagung dalam jumlah yang cukup besar diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan nasional.
Baca juga: Satgas MBG Banyuasin pastikan menu sesuai dengan kebutuhan gizi siswa