Palembang (ANTARA) - Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan mengembangkan Kampung Tangkal COVID-19 digabungkan dengan Tangkal Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) menghadapi kemarau 2020 karena daerah setempat memiliki lahan gambut dan kawasan hutan cukup luas yang rawan terbakar.
Kegiatan masyarakat di Kampung Tangkal COVID-19 dan Karhutla di Desa Sedyo Mulyo, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Minggu, ditinjau Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri didampingi Bupati Ogan Komering Ilir Iskandar.
Saat memasuki gapura utama Kampung Tangkal COVID-19 dan Karhutla di Desa Sedyo, Kecamatan Mesuji Raya itu, Kapolda Eko Indra bersama forkopimda setempat disambut Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dengan mengikuti protokol kesehatan, di antaranya pemeriksaan suhu tubuh menggunakan "thermo gun', penyemprotan disinfektan, dan mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir.
Kapolda Eko meninjau kegiatan yang dilakukan relawan karhutla yang selalu siaga dan waspada terhadap bahaya kebakaran. Karhutla dapat merusak lingkungan dan menimbulkan bencana kabut asap.
Selain itu, memberikan bantuan sosial kepada warga terdampak COVID-19, bakti sosial ke Pondok Pesantren Raudlatul Qur'an Sedyo Mulyo, Mesuji Raya, meninjau kegiatan bimbingan belajar yang didampingi bhabinkamtibmas, penanaman bibit sayuran dalam rangka ketahanan pangan, peninjauan kegiatan masyarakat di Pusat Layanan Terpadu Desa Sedyo Mulyo, dan donor darah dalam rangka bakti sosial memperingati Hari Bhayangkara Ke-74 di wilayah Polda Sumsel.
Irjen Pol Eko mengapresiasi pembentukan kampung tersebut karena bermanfaat membangun ketahanan masyarakat desa, terutama dalam menangani COVID-19 dan mencegah karhutla di daerah setempat yang tahun lalu termasuk 10 daerah banyak terjadi kebakaran hutan dan lahan gambut.
Kegiatan masyarakat tersebut merupakan salah satu strategi dalam mencegah karhutla dan juga preemtif membangun ketahanan pangan masyarakat.
Kegiatan yang didukung berbagai pemangku kepentingan bekerja sama dengan TNI/Polri dan pemda itu, untuk saling menjaga dan mengantisipasi penyebaran COVID-19 dan menanggulangi karhutla.
"Peran masyarakat sangat besar dalam memutus mata rantai COVID-19 dan mencegah terjadinya karhutla pada musim kemarau," ujar dia.
Kegiatan masyarakat di Kampung Tangkal COVID-19 dan Karhutla di Desa Sedyo Mulyo, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Minggu, ditinjau Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri didampingi Bupati Ogan Komering Ilir Iskandar.
Saat memasuki gapura utama Kampung Tangkal COVID-19 dan Karhutla di Desa Sedyo, Kecamatan Mesuji Raya itu, Kapolda Eko Indra bersama forkopimda setempat disambut Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dengan mengikuti protokol kesehatan, di antaranya pemeriksaan suhu tubuh menggunakan "thermo gun', penyemprotan disinfektan, dan mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir.
Kapolda Eko meninjau kegiatan yang dilakukan relawan karhutla yang selalu siaga dan waspada terhadap bahaya kebakaran. Karhutla dapat merusak lingkungan dan menimbulkan bencana kabut asap.
Selain itu, memberikan bantuan sosial kepada warga terdampak COVID-19, bakti sosial ke Pondok Pesantren Raudlatul Qur'an Sedyo Mulyo, Mesuji Raya, meninjau kegiatan bimbingan belajar yang didampingi bhabinkamtibmas, penanaman bibit sayuran dalam rangka ketahanan pangan, peninjauan kegiatan masyarakat di Pusat Layanan Terpadu Desa Sedyo Mulyo, dan donor darah dalam rangka bakti sosial memperingati Hari Bhayangkara Ke-74 di wilayah Polda Sumsel.
Irjen Pol Eko mengapresiasi pembentukan kampung tersebut karena bermanfaat membangun ketahanan masyarakat desa, terutama dalam menangani COVID-19 dan mencegah karhutla di daerah setempat yang tahun lalu termasuk 10 daerah banyak terjadi kebakaran hutan dan lahan gambut.
Kegiatan masyarakat tersebut merupakan salah satu strategi dalam mencegah karhutla dan juga preemtif membangun ketahanan pangan masyarakat.
Kegiatan yang didukung berbagai pemangku kepentingan bekerja sama dengan TNI/Polri dan pemda itu, untuk saling menjaga dan mengantisipasi penyebaran COVID-19 dan menanggulangi karhutla.
"Peran masyarakat sangat besar dalam memutus mata rantai COVID-19 dan mencegah terjadinya karhutla pada musim kemarau," ujar dia.