Warga Lubuklinggau tolak daging impor

Lubuklinggau, Sumsel (ANTARA Sumsel) - Sejumlah warga Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan menolak pasokan daging impor karena di samping meragukan tingkat kehalalannya, juga stok daging lokal cukup banyak.

"Kami banyak mendapat keluhan dari masyarakat kota setempat bahwa mereka menolak pasokan daging impor ke daerah itu," kata Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Kota Lubuklinggau, Nurussulhi Nawawi, Kamis.

Ia mengatakan, berdasarkan keluhan tersebut pihaknya ikut memantau ke pasar-pasar dan menanyakan langsung asal daging yang dijual pedagang setempat.

Namun hingga saat ini belum ditemukan daging impor dimaksud, tapi beredar sebagian besar daging ternak sapi dan kerbau masyarakat yang merupakan hasil penggemukan petani setempat.

Pihaknya juga mengimbau instansi terkait yaitu Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk memantau pemasaran daging dan memperketat pasokan daging dari luar daerah itu, ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Lubuklinggau Farida Aryani mengatakan, hingga saat ini belum ditemukan daging impor dijual pedagang daerah itu.

"Kita tidak perlu memasok daging dari luar karena stok ternak sapi masyarakat mencapai ribuan ekor yang disiapkan setiap menjelang lebaran," ujarnya.

Pihaknya juga memantau harga bahan pokok menjelang lebaran yang diperkirakan tidak akan terjadi lonjakan harga memberatkan masyarakat.

Untuk mengantisipasi gejolak harga tersebut, pihaknya kerja sama dengan puluhan grosir setempat menjual bahan pokok dengan harga rendah pada pasar murah yang digelar di daerah itu.

"Kami membuka pasar murah Ramadhan dengan 80 kios gratis yang akan diisi pedagang dengan menjual kebutuhan bahan pokok harga jual grosir," ujarnya.

Para pembeli bahan pokok itu sebelum berbelanja menunjukan kartu tanda penduduk, sehingga tidak terjadi salah sasaran yaitu pedagang memborong bahan pokok dengan harga grosir, jelasnya.