MDKA proyeksi investasi tambang di Banyuwangi bakal menyentuh 1,5 miliar dolar AS

id MDKA,merdeka copper gold,investasi,investasi tambang

MDKA proyeksi investasi tambang di Banyuwangi bakal menyentuh 1,5 miliar dolar AS

Head of Corporate Communications PT Merdeka Copper Gold Tbk Tom Malik dalam wawancara cegat usai lokakarya media di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (7/11/2025) malam. (ANTARA/Imamatul Silfia)

Jakarta (ANTARA) - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) memproyeksikan nilai investasi proyek tambang bawah tanah tembaga Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jatim, bakal menyentuh 1,5 miliar dolar AS di luar pengembangan smelternya.

Sebagai catatan, proyek yang digarap oleh anak usahanya PT Bumi Suksesindo (BSI) itu dimulai dengan nilai investasi sebesar 200 juta dolar AS pada 2018.

"Untuk Tujuh Bukit underground (bawah tanah) itu, perkiraan pengembangan bawah tanahnya dan lain-lain bisa memenuhi investasi 1 miliar dolar AS sampai 1,5 miliar dolar AS, belum termasuk smelter,” kata Head of Corporate Communications PT Merdeka Copper Gold Tbk Tom Malik saat lokakarya media di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu.

Proyek bawah tanah Tujuh Bukit saat ini masih dalam fase praproduksi, yang mana pengeboran baru dilakukan hanya pada permukaan.

Berdasarkan data Mineral Resources Estiamte (MRE) per Maret 2024, proyek ini mengandung 8,2 juta ton tembaga dan 27,9 juta ounces emas.

Untuk tahun ini, MDKA menargetkan produksi 100-110 ribu ounces emas dan 11-13 ribu ton tembaga.

Menurut Tom, proses produksi sejauh ini masih sesuai dengan target perusahaan, meski ia tak merinci realisasinya.

Secara paralel, MDKA menyiapkan transisi operasi Tambang Tujuh Bukit dari tambang terbuka menuju tambang bawah tanah.

Tom menyampaikan tambang terbuka Tujuh Bukit masih bisa beroperasi hingga 2030.

Pihaknya mengupayakan agar transisi dapat berlangsung tanpa jeda.

"Kami harap bisa terjadi transisi langsung, tidak ada jeda. Tapi, belum keluar detailnya. Kami sedang feasibility study (studi kelayakan) untuk detailnya. Tahun ini mestinya selesai feasibility study-nya," jelas Tom.

Setelah studi kelayakan rampung, lanjut Tom, proyek akan masuk ke tahap konstruksi sebelum menuju ke fase produksi.

Berdasarkan hasil studi prakelayakan (pre-feasibility study/PFS) pada Mei 2023, saat puncak produksi, proyek Tembaga Tujuh Bukit diperkirakan mampu memproses 24 juta ton bijih tembaga per tahun untuk menghasilkan lebih dari 110.000 ton tembaga dan 350.000 ounces emas per tahun selama lebih dari 30 tahun.


Pewarta :
Editor: Dolly Rosana
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.