Polisi ungkap identitas tulang belulang manusia di OKU Selatan

id Kerangka manusia, identitas korban, kebun pisang, laboratorium forensik, Polres OKU Selatan

Polisi ungkap identitas tulang belulang manusia di OKU Selatan

Polres OKU Selatan mengevakuasi kerangka manusia di kebun pisang. ANTARA/HO-Polres OKU Selatan

Muaradua (ANTARA) - Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan mengungkap identitas tulang belulang manusia yang ditemukan di kebun pisang kawasan Desa Kotaway merupakan jasad Muslimin (33), warga setempat.

"Identitas korban telah dipastikan berdasarkan tato di punggung yang dikenali oleh pihak keluarga," kata Kasat Reskrim Polres OKU Selatan, AKP Aston L Sinaga di Muaradua, Senin.

Dia mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan oleh Tim DVI dan dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang diketahui bahwa tulang belulang yang ditemukan warga saat memanen buah pisang pada 16 Oktober 2025 tersebut merupakan jasad Muslimin (33), warga Dusun III Pematang Panjang, Desa Kotaway, Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten OKU Selatan.

Berdasarkan hasil identifikasi, korban berhasil dikenali melalui tato di bagian punggung yang masih terlihat jelas yang kemudian ciri tersebut dikenali oleh pihak keluarga korban.

"Menurut keterangan saudari korban yaitu Desi (34), warga Kecamatan Ilir Barat I, Palembang mengenali barang-barang milik saudaranya berupa sepasang sandal dan tas pinggang yang ditemukan di dekat lokasi penemuan kerangka," katanya.

Dengan bukti tersebut, pihak dokter memastikan bahwa jasad itu memang milik Muslimin.

Setelah identitas dipastikan, pihak keluarga meminta agar jasad segera diserahkan untuk dimakamkan secara layak.

Pihak kepolisian sendiri, kata dia, saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban serta memastikan apakah ada unsur tindak pidana di balik peristiwa tersebut.

“Saat ini penyelidikan masih berlanjut. Kami masih menunggu hasil pemeriksaan forensik untuk memastikan penyebab kematian korban,” ujarnya.

Pewarta :
Editor: Dolly Rosana
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.