Ma'ruf melanjutkan pembelajaran AI dan coding juga dapat melatih kreativitas dan cara berpikir siswa untuk mencari solusi terkait segala persoalan yang ada.
"Yang tidak kalah penting yakni membuat perspektif atau kognitif yang berbeda menjadi lebih kreatif, karena coding dan AI itu bukan tentang bagaimana teknologinya, melainkan bagaimana membentuk perspektif dalam cara berpikirnya, jadi membuat mereka lebih kreatif, mencari solusi terkait persoalan-persoalan yang ada," tuturnya.
Sebelumnya Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan meski bersifat opsional, mata pelajaran coding dan kecerdasan buatan adalah upaya membekali anak-anak dengan keterampilan yang relevan pada masa kini dan masa depan.
Menurutnya, inisiatif tersebut adalah bagian dari digitalisasi pendidikan yang menjadi program unggulan Presiden Prabowo Subianto, yang dapat mengembangkan sejumlah kemampuan siswa, seperti kreativitas dan kolaborasi.
Ia mengatakan mempelajari coding dan AI tak sekedar untuk menamatkan pendidikan di jenjang tertentu, tetapi agar kemampuan-kemampuan non-akademik mereka juga dapat dikembangkan, sehingga dapat membantu di dunia kerja nantinya.
"Untuk coding dan AI, pertama kami tegaskan bahwa itu adalah mata pelajaran pilihan, bukan mata pelajaran wajib. Karena itu, yang kami siapkan sekarang adalah perangkat lunaknya, yaitu kurikulumnya," ujar dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendikdasmen: Pembelajaran AI dan "coding" mulai kelas 5 SD
