"Skrining ulang tahun ini dilakukan untuk kelompok balita, kelompok dewasa, dan kelompok lansia. Supaya juga gak terlalu penuh puskesmas. Sedangkan kelompok anak-anak, jadi usia sekolah sampai 18, itu nanti akan dilakukan skrining di sekolah. Bukan saat ulang tahun, tapi pada saat pas masuk sekolah," katanya.
Dia menambahkan jenis skrining yang diberikan tergantung kelompok usia, misalnya skrining kanker untuk lansia dan skrining penyakit kongenital untuk balita.
"Karena ini kan banyak sekali, masif ratusan juta. Nah untuk itu yang keempat, saya pesan ini sama seperti COVID, nanti akan sangat menggunakan sistem digital," katanya.
Setelah skrining, kata dia, hasil akan dikirimkan melalui WhatsApp (WA), seperti saat tes PCR COVID-19. Oleh karena itu pihaknya akan mempromosikan SatuSehat mulai minggu ini.
Dalam kuesioner yang nanti disajikan platform itu, kata Menkes, juga akan ada pertanyaan seputar kesehatan jiwa.
"Skrining jiwa itu sekarang kita under-screen. Jadi orang merasa sehat jiwanya padahal enggak. Dan buktinya kayak yang tadi kan, almarhumah (dr. Aulia Risma Lestari). Itu kan sebenarnya dia ada sakit jiwa, tapi kan tidak terdeteksi. Karena masalah kejiwaan ini skriningnya kurang bagus," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes: Skrining kesehatan gratis bakal dimulai Februari