Pengelola SPBU Sumsel diimbau awasi ketat pengisian bahan bakar
Musi Banyuasin, Sumatera Selat (ANTARA) - Para pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di seluruh wilayah Sumatera Selatan diminta untuk mengawasi secara ketat proses pengisian bahan bakar kendaraan selama arus mudik Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriyah.
Eksekutif General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan Zibali Hisbul Masih, di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Selasa, mengatakan pengawasan dilakukan guna mengurangi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Misalnya seperti mengingatkan pengendara agar harus mematikan kendaraannya sebelum melakukan pengisian bahan bakar.
Sebab, ia menyebutkan berdasarkan pantauan tim Pertamina Patra Niaga Sumatera Bagian Selatan menemukan beberapa pengendara mobil masih menyalakan kendaraannya saat proses pengisian bahan bakar.
"Itu mesti jadi perhatian petugas SPBU sekecil apapun risiko darurat mesti di antisipasi tak boleh abai," kata dia, seusai meninjau pelayanan di SPBU 24.307.167 di Babat Supat, Musi Banyuasin Jalan Raya Palembang - Jambi.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau petugas SPBU untuk melakukan pengecekan secara periodik Alat Pemadam Api Ringan (APAR) sehingga dapat difungsikan secara maksimal apabila terjadi kondisi darurat.
"Imbauan ini berlaku untuk semua SPBU yang dioperasikan selama arus mudik lebaran," kata dia, untuk diketahui total ada sebanyak 675 SPBU di Sumatera Bagian Selatan masing-masing meliputi Provinsi Lampung, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung dan Sumatera Selatan.
Terlepas dari situ, Zibali memastikan secara umum seluruh SPBU tersebut memiliki keandalan baik dalam kesiapsiagaan kedaruratan, optimalisasi pelayanan dan khususnya stok ketersediaan bahan bakar minyak.
Zibali menambahkan, layanan fasilitas pengisian BBM di jalur Tol Trans Sumatera juga menjadi konsentrasi perusahaan dengan menyiagakan sejumlah layanan dan fasilitas pengisian.
"Fasilitas dan layanan tambahan yang disiapkan di antaranya terdapat 15 motorist atau Pertamina Delivery Service (PDS) dan 12 mobil tangki standby," ujarnya.
Perusahaan berkomitmen memenuhi kebutuhan berdasarkan tren konsumsi BBM pemudik selama periode H-3 hingga H+6 arus balik, dengan peningkatan kebutuhan konsumsi estimasi mencapai 2.929 Kiloliter (KL) per hari atau meningkat 15 persen.
Proyeksi ini didapat atas perbandingan dengan rata-rata konsumsi normal di bulan Januari sampai dengan Februari 2023.
Hal demikian berimplikasi dengan jumlah pemudik yang akan melintas di ruas jalan Sumbagsel diestimasikan mencapai sebanyak 123,4 juta unit atau meningkat 40 persen dari tahun 2022.
"Persediaan jelang Idul Fitri tahun ini dipastikan cukup, stoknya aman, dari sisi layanan kita pastikan operator melaksanakan SOP-nya baik dari sisi pelayanan dan sisi keamanan. Seperti kita juga lihat tadi konsumen JBT Solar sudah menggunakan QR Code dalam melakukan transaksi jadi aman,” kata Zibali.
Eksekutif General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan Zibali Hisbul Masih, di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Selasa, mengatakan pengawasan dilakukan guna mengurangi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Misalnya seperti mengingatkan pengendara agar harus mematikan kendaraannya sebelum melakukan pengisian bahan bakar.
Sebab, ia menyebutkan berdasarkan pantauan tim Pertamina Patra Niaga Sumatera Bagian Selatan menemukan beberapa pengendara mobil masih menyalakan kendaraannya saat proses pengisian bahan bakar.
"Itu mesti jadi perhatian petugas SPBU sekecil apapun risiko darurat mesti di antisipasi tak boleh abai," kata dia, seusai meninjau pelayanan di SPBU 24.307.167 di Babat Supat, Musi Banyuasin Jalan Raya Palembang - Jambi.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau petugas SPBU untuk melakukan pengecekan secara periodik Alat Pemadam Api Ringan (APAR) sehingga dapat difungsikan secara maksimal apabila terjadi kondisi darurat.
"Imbauan ini berlaku untuk semua SPBU yang dioperasikan selama arus mudik lebaran," kata dia, untuk diketahui total ada sebanyak 675 SPBU di Sumatera Bagian Selatan masing-masing meliputi Provinsi Lampung, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung dan Sumatera Selatan.
Terlepas dari situ, Zibali memastikan secara umum seluruh SPBU tersebut memiliki keandalan baik dalam kesiapsiagaan kedaruratan, optimalisasi pelayanan dan khususnya stok ketersediaan bahan bakar minyak.
Zibali menambahkan, layanan fasilitas pengisian BBM di jalur Tol Trans Sumatera juga menjadi konsentrasi perusahaan dengan menyiagakan sejumlah layanan dan fasilitas pengisian.
"Fasilitas dan layanan tambahan yang disiapkan di antaranya terdapat 15 motorist atau Pertamina Delivery Service (PDS) dan 12 mobil tangki standby," ujarnya.
Perusahaan berkomitmen memenuhi kebutuhan berdasarkan tren konsumsi BBM pemudik selama periode H-3 hingga H+6 arus balik, dengan peningkatan kebutuhan konsumsi estimasi mencapai 2.929 Kiloliter (KL) per hari atau meningkat 15 persen.
Proyeksi ini didapat atas perbandingan dengan rata-rata konsumsi normal di bulan Januari sampai dengan Februari 2023.
Hal demikian berimplikasi dengan jumlah pemudik yang akan melintas di ruas jalan Sumbagsel diestimasikan mencapai sebanyak 123,4 juta unit atau meningkat 40 persen dari tahun 2022.
"Persediaan jelang Idul Fitri tahun ini dipastikan cukup, stoknya aman, dari sisi layanan kita pastikan operator melaksanakan SOP-nya baik dari sisi pelayanan dan sisi keamanan. Seperti kita juga lihat tadi konsumen JBT Solar sudah menggunakan QR Code dalam melakukan transaksi jadi aman,” kata Zibali.