Ratusan ribu masyarakat saksikan Pacu Jalur di Kuansing

id pacu jalur, pacu jalur 2022,pacu jalur kuansing

Ratusan ribu masyarakat saksikan Pacu Jalur di Kuansing

Peserta Pacu Jalur 2022 saat pembukaan pertandingan, Minggu (21/8/22). (ANTARA/Annisa Firdausi)

Kuantan Singingi (ANTARA) - Ratusan ribu masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) dan sekitarnya di Provinsi Riau, Minggu siang, beramai-ramai memadati tepian Sungai Kuantan menyaksikan ajang (iven) nasional Pacu Jalur (lomba balap perahu) 2022 yang sempat vakum dalam dua tahun terakhir.

Dari pagi hari akses jalan menuju lokasi pertandingan pacu jalur telah ramai oleh masyarakat yang akan menonton. Penjual berbagai makanan khas daerah, pedagang keliling dan kepolisian yang bertugas mengamankan kawasan sekitar.

Iven nasional tahunan ini amat ditunggu oleh masyarakat Kuansing khususnya. Bahkan ada kebiasaan warga Kuansing tak wajib pulang kampung saat Lebaran, namun diwajibkan pulang saat iven pacu jalur. Ditambah lagi pacu jalur sempat ditiadakan dua tahun lamanya lantaran pandemi COVID-19.

Sepanjang sungai tampak berdiri tenda dan tribun untuk masyarakat menyaksikan langsung jalannya pertandingan. Tampak pula jalur yang telah dihias dengan berbagai warna dan siap untuk berpacu di Sungai Kuantan.

Jalur sendiri merupakan sebutan untuk sampan panjang yang dapat memuat hingga 60 orang. Tiap peserta mendayung jalurnya hingga ke pancang finis yang berjarak sekitar 400 meter.

Pertandingan pacu jalur ini diikuti oleh berbagai daerah di Indonesia. Bahkan sebelum COVID-19 melanda, negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina juga turut memeriahkan iven yang menjadi ikon wisata Kuantan Singingi ini.

Salah satu warga Kuantan Singingi yang turut menyaksikan acara ini adalah Metri yang mengaku bangga akan budaya dan tradisi yang telah turun temurun dilaksanakan di daerahnya.

"Tradisi ini telah dilaksanakan seabad lamanya dan akan terus kami lestarikan, tak akan kami lupakan," ujarnya.

Menurutnya, tradisi ini memiliki filosofi untuk terus menjaga kekompakan dan rasa gotong royong antara masyarakat dan memang selayaknya dapat terus dilaksanakan tiap tahunnya.

"Dengan tradisi ini dilaksanakan tiap tahun, tentu saya pribadi sangat senang dan berharap acara ini dapat semakin dikenal dunia," pungkas Metri.