Sekolah di OKU Sumsel mulai gelar PTM terbatas 1 September

id Belajar tatap muka, vaksin siswa, kerjasama BNI, persetujuan orang tua, Dinas Pendidikan OKU

Sekolah di OKU Sumsel mulai  gelar PTM terbatas 1 September

Kepala Disdik OKU, H Teddy Meilwansyah memberikan penjelasan soal kesiapan instansinya untuk melaksanakan PTM Terbatas di sekolah, Selasa. (ANTARA/Edo Purmana/21)

Baturaja (ANTARA) - Sekolah di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, memulai kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada 1 September 2021.

"Terhitung 1 September 2021, seluruh sekolah mulai dari jenjang TK sampai SMP sederajat sudah melaksanakan PTM terbatas," tegas Kepala Dinas Pendidikan Ogan Komering Ulu (OKU), Teddy Meilwansyah di Baturaja, Selasa.

Menurut dia, masa pandemi COVID-19 memberikan tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan karena proses belajar terpaksa dilaksanakan secara daring.

Proses belajar secara daring tersebut banyak dikeluhkan para wali murid sebab dinilai kurang maksimal dalam mendidik siswa.

"Oleh karena itu sejak awal tahun lalu kami sudah menyiapkan seluruh sekolah agar bisa melaksanakan PTM terbatas, tetapi karena kondisi dan keadaan pelaksanaan kebijakan ini ditunda," tegasnya.

Namun Teddy memastikan rencana belajar tatap muka kali ini akan dilaksanakan mengingat Kabupaten OKU telah memenuhi syarat menggelar PTM terbatas.

"Jika mengacu pada SKB 4 Menteri bahwa untuk daerah yang masuk katagori level 1, 2 dan 3 diperbolehkan belajar tatap muka dengan beberapa syarat utama, yakni salah satunya harus mendapatkan persetujuan orang tua," katanya.

Selain itu, 85 persen tenaga pendidik di wilayahnya juga sudah divaksin tahap satu dan dua.

Sementara untuk peserta didik, kata Teddy, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan BIN dan pada September nanti akan mendapatkan bantuan vaksin untuk anak sekolah sebanyak 1.500 dosis vaksin.

Selain itu, Dinas Kesehatan OKU juga telah menyiapkan vaksin sebanyak 1.100 vial yang diperuntukkan bagi 2.200 siswa.

"Total siswa di OKU yang akan divaksinasi adalah 14.255 siswa, namun untuk tahap awal yang akan divaksinasi sekitar 3.700 orang," ungkapnya.