Basarnas sebut pesawat hilang kontak antara Pulau Laki dan Pulau Lancang

id Pesawat jatuh,sriwijaya jatuh,basarnas Pesawat,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, palembang hari ini

Basarnas sebut pesawat hilang kontak antara Pulau Laki  dan Pulau Lancang

Petugas temukan diduga kabel dan serpihan pesawat di Pulau Laki, Sabtu (9/1/2021).

Jakarta (ANTARA) - Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Bambang Suryo Aji mengatakan posisi pesawat Sriwijaya Air tujuan Jakarta-Pontianak hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang.

"Kurang lebih jaraknya sekitar 1,5 hingga dua mil. Kalau dari Tanjung Kait itu kurang lebih tiga mil," kata dia dalam konferensi pers yang dipantau di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Manajemen Sriwijaya Air investigasi keberadaan pesawat hilang kontak

Basarnas pada pukul 14.55 WIB menerima informasi tentang hilang kontaknya pesawat tersebut. Setelah itu, tim langsung melakukan koordinasi dan mengerahkan petugas menuju titik lokasi yang diduga jatuhnya pesawat.

Berdasarkan beberapa informasi di lapangan ditemukan beberapa serpihan yang dicurigai bagian dari badan pesawat tersebut.

"Barang-barang tersebut sudah berada di kapal kita dan rencana akan ditarik dan membuka posko di JICP 2," katanya.

Baca juga: Kemenhub benarkan pesawat Sriwijaya Air hilang kontak

Pada Sabtu malam ini, Basarnas akan berupaya mencari titik lokasi di mana tepatnya pesawat tersebut jatuh.

Jika malam ini Basarnas mendapatkan lokasi pasti titik jatuhnya pesawat tersebut maka Minggu (10/1) pagi akan dilakukan pencarian dan pendalaman.

Baca juga: Polres Kepulauan Seribu bawa dua kapal cek lokasi pesawat jatuh

"Kalau saya lihat di peta, maksimal kedalaman di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki itu 20 hingga 23 meter," ujarnya.

Ia mengatakan temuan barang-barang atau serpihan yang diduga milik pesawat tersebut akan diteliti lebih dalam guna memastikan bagian dari pesawat Sriwijaya atau bukan.

Baca juga: Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontinak hilang kontak
Baca juga: Petugas temukan diduga kabel dan serpihan pesawat di Pulau Laki