Herman Deru sambangi Kabupaten Banyuasin produksi 561.000 ton beras dongkrak stok pangan

id gubernur,gubernur sumsel,gubernur herman deru,stok pangan,pangan ,beras,surplus beras,pertani,padi,COVID-19,corona,virus

Herman Deru sambangi Kabupaten Banyuasin produksi 561.000 ton beras dongkrak stok pangan

Gubernur Sumsel Herman Deru (tengah) didampingi Bupati Banyuasin Askolani (kiri) dalam rapat Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Pangkalan Balai, Minggu (26/4). (ANTARA/HO/20)

Jika langka, atau sulit didapat, ini menjadi masalah. Apalagi sampai harganya melambung
Pangkalan Balai (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menyambangi Kabupaten Banyuasin untuk memastikan stok beras mengingat daerah tersebut menjadi sentra pangan, Minggu.

“Stok pangan ini sangat penting, saya sengaja datang ke Banyuasin untuk memastikan apakah panen April ini bisa suplus,” kata Deru.

Ia mengatakan di tengah pandemi COVID-19 ini, ketersediaan pangan menjadi vital karena jika sampai kekurangan maka akan menimbulkan persoalan.

“Jika langka, atau sulit didapat, ini menjadi masalah. Apalagi sampai harganya melambung,” kata Deru.

Dalam kesempatan tersebut, ia mengapresiasi petani di Banyuasin yang berhasil mempertahankan surplus beras di daerahnya di tengah pandemi ini.

Banyuasin pada April ini memproduksi 561.000 ton beras dari lahan seluas 57.000 hektare.

Dengan begitu, Banyuasin bukan hanya mampu memenuhi kebutuhan daerah sendiri tapi juga menyokong kebutuhan kabupaten/kota lain di Sumsel.

“Saya selalu mewanti-wanti agar stok pangan mencukupi,  tidak pernah ada yang bisa memprediksi kapan waktunya virus ini hilang,” kata dia.

Kabupaten Banyuasin Banyuasin sebagai sentra pangan di Sumatera Selatan mengalami surplus beras karena mampu memproduksi 561.000 ton di tengah pandemi virus corona (COVID-19).

Bupati Banyuasin Askolani mengatakan saat ini cadangan beras tersebut sudah tersimpan di lumpung pangan yang tersebar di tiap-tiap kecamatan.

“Petani di Banyuasin tetap berusaha dan bekerja. Semangat dari petani membuat Banyuasin dapat mempertahankan surplus beras,” kata dia.

Askolani mengatakan, hingga saat ini luas pertanaman padi yaitu tanam reguler ditambah tanam IP200 sawah lebak mencapai 152.188 hektare.

Sedangkan yang dipanen pada April ini mencapai 57.000 hektare. Pada Mei 2020 mendatang, panen diperkirakan akan terjadi pada lahan seluas 148.400 hektare.

Apabila produksi rata rata 5,5 ton saja/hektare, maka diperkirakan akan menghasilkan gabah sekira 814.000 ton atau setara 487.500 ton beras, kata dia.

Terjaganya produksi beras Banyuasin ini tak lepas dari program Optimasi Lahan (Oplah) mendukung Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) tahun 2019, yang mana terjadi penambahan luas tanam.

"Di tengah pandemi ini, kami bersyukur bisa tetap surplus beras sehingga produksi kami bisa menyokong kebutuhan pangan daerah lain," kata dia.