Menyulap limbah cangkangk kelapa jadi kerajinan kingkong
Jambi (ANTARA News Sumsel) - Para pemuda yang tergabung dalam Komunitas Muaro Dano di Kecamatan Muarosebo Kebupaten Muarojambi menyulap limbah cangkang kelapa muda menjadi karya instalasi berbentuk "kingkong" di objek wisata Lubuk Penyengat di daerah itu.
"Karya instalasinya unik, dari limbah kelapa muda, kingkong unik cangkang kelapa ini menarik," kata Eriyanti, salah seorang pengunjung objek wisata Lubuk Penyengat itu, Minggu.
Kingkong dengan tinggi sekitar empat meter, berdiri kokoh di bagian depan objek wisata kreatif yang banyak dikunjungi kawula muda itu. Kingkong berposisi sedang berjalan dengan tangan berpegangan di depannya.
Limbah cangkang kelapa tersebut disusun rapi dengan cara dipaku ke dalam rangka di dalamnya.
Cangkang kelapa limbah tersebut, selain dibentuk menjadi sosok kingkong juga menjadi bahan baku karya instalasi berbentuk binatang purba 'tyrosaurus' yang memiliki duri di punggungnya.
Selain itu limbah kelapa muda juga disusun menyerupai pohon besar dengan pintu dan jendela di dua sisinya yang digunakan untuk pengambilan foto.
Di areal sekitar dua hektare tersebut, para pemuda yang tergabung dalam komunitas Muaro Dano tersebut juga membuat beberapa instalasi menarik di pinggiran Sungai Payau. Lokasi yang sebelumnya dipenuhi dengan rerumputan dan ilalang di sungai dangkal tersebut disulap menjadi menarik untuk pengambilan foto atau berswafoto.
Beberapa instalasi lain yang ada di lokasi itu adalah umah dusun, ayunan, ayunan sarang burung, tangga penyangga berbentuk tangan, dua unit perahu, serta jembatan dermaga yang dibangun membentang sepanjang 100 meter.
Lokasi tersebut berlokasi di dekat Jembatan Sungai Payau atau 300 meter dari pertigaan jalan menuju objek wisata Candi Muarojambi. Sebelum masuk ke Lubuk Penyengat, pengunjung membayar tiket Rp5.000 per orang yang dikoordinir oleh pemuda Komunitas Muaro Dano.
Sedangkan parkir kendaraan roda empat Rp.5000 per unit serta sepeda motor Rp2.000 per unit. Di lokasi itu juga banyak pedagang dari warga setempat yang berjualan aneka makanan dan snack untuk para pengunjung. Selain itu juga disediakan sebuah mesin pencetak foto di salah satu lokasi yang disiapkan khusus oleh komunitas itu.
(U.S033/I.K. Sutika)
"Karya instalasinya unik, dari limbah kelapa muda, kingkong unik cangkang kelapa ini menarik," kata Eriyanti, salah seorang pengunjung objek wisata Lubuk Penyengat itu, Minggu.
Kingkong dengan tinggi sekitar empat meter, berdiri kokoh di bagian depan objek wisata kreatif yang banyak dikunjungi kawula muda itu. Kingkong berposisi sedang berjalan dengan tangan berpegangan di depannya.
Limbah cangkang kelapa tersebut disusun rapi dengan cara dipaku ke dalam rangka di dalamnya.
Cangkang kelapa limbah tersebut, selain dibentuk menjadi sosok kingkong juga menjadi bahan baku karya instalasi berbentuk binatang purba 'tyrosaurus' yang memiliki duri di punggungnya.
Selain itu limbah kelapa muda juga disusun menyerupai pohon besar dengan pintu dan jendela di dua sisinya yang digunakan untuk pengambilan foto.
Di areal sekitar dua hektare tersebut, para pemuda yang tergabung dalam komunitas Muaro Dano tersebut juga membuat beberapa instalasi menarik di pinggiran Sungai Payau. Lokasi yang sebelumnya dipenuhi dengan rerumputan dan ilalang di sungai dangkal tersebut disulap menjadi menarik untuk pengambilan foto atau berswafoto.
Beberapa instalasi lain yang ada di lokasi itu adalah umah dusun, ayunan, ayunan sarang burung, tangga penyangga berbentuk tangan, dua unit perahu, serta jembatan dermaga yang dibangun membentang sepanjang 100 meter.
Lokasi tersebut berlokasi di dekat Jembatan Sungai Payau atau 300 meter dari pertigaan jalan menuju objek wisata Candi Muarojambi. Sebelum masuk ke Lubuk Penyengat, pengunjung membayar tiket Rp5.000 per orang yang dikoordinir oleh pemuda Komunitas Muaro Dano.
Sedangkan parkir kendaraan roda empat Rp.5000 per unit serta sepeda motor Rp2.000 per unit. Di lokasi itu juga banyak pedagang dari warga setempat yang berjualan aneka makanan dan snack untuk para pengunjung. Selain itu juga disediakan sebuah mesin pencetak foto di salah satu lokasi yang disiapkan khusus oleh komunitas itu.
(U.S033/I.K. Sutika)