Medan (Antarasumsel.com) - Manajemen PT Toba Pulp Lestari melatih 24 petani kentang dari tiga desa di Samosir, Sumatera Utara guna membantu meningkatkan pendapatan warga daerah itu.
"Pelatihan pengolahan kentang kepada petani itu dilakukan di Kantor Desa Partungkonaginjang, Kecamatan Harian, Samosir, 25 hingga 28 Juli 2017," ujar Manajer Pengembangan Masyarakat Toba Pulp Letari (TPL) Ramida Siringoringo di Medan, Senin.
Agar pelatihan benar-benar efektif, TPL melakukan kerja sama dengan pegiat usaha mikro, kecil, dan menengah, "Pak Koat", dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Samosir yang diketuai istri Bupati Kabupaten Samosir Sorta Ertaty Siahaan.
Usai mendapat pelatihan, dia berharap petani di tiga desa itu bisa mempraktikkannya sebagai usaha tambahan sehingga bisa meningkatkan penghasilan.
Ramida Siringoringo mengatakan bahwa program pengembangan masyarakat di bidang penciptaan lapangan kerja dan pengembangan keterampilan itu merupakan rangkaian komitmen TPL untuk meningkatkan perekonomian petani di sekitar operasional perusahaan.
"TPL ingin membuka wawasan dan pengetahuan para petani kentang bahwa produk olahan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Kami juga ingin Kecamatan Harian dan Kabupaten Samosir menjadi sentra pengolahan kentang di Sumut," ujar Ramida.
Dengan menjadi sentra, kentang Samosir diharapkan bisa menjadi oleh-oleh khas daerah itu yang sudah ditetapkan menjadi salah satu daerah tujuan utama wisata.
"Selain dikenal dengan keindahan Danau Tobanya, hasil olahan kentang itu diharapkan bisa menambah nilai daerah Samosir," ujarnya.
Adapun kerja sama dengan Dekranasda, kata dia, dilakukan mengingat hasil olahan kentang tersebut akan dipromosikan dan diserap Dekranasda Samosir yang selama ini juga sudah menggelar banyak program untuk mendorong usaha UMKM.
Direksi PT TPL Mulia Nauli mengatakan bahwa Kabupaten Samosir yang berada di dataran tinggi memang berpotensi besar untuk budi daya kentang.
"Agar pendapatan petani bertambah, memang seharusnya tidak hanya mengandalkan menjual kentang dalam bentuk segar, tetapi sebagai produk olahan, seperti keripik dan TPL akan membantu,"katanya.
Pelatihan yang dimulai mengenalkan tentang dunia usaha, kemudian membahas bagaimana menggali potensi produk lokal serta keamanan dan kesehatan produksi dilanjutkan dengan praktik pengolahan bahan serta pemahaman mengenai teknologi pengemasan.
"Diharapkan pelatihan itu membantu petani kentang," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Samosir Erkanus Simbolon mengatakan bahwa kentang adalah salah satu produksi andalan Samosir.
Untuk tidak merugi dengan terjadi fluktuasi harga jual, menurut dia, salah satu solusinya memang dengan mengolah hasil kentang itu.
Trainer dari "Pak Koat" Koad Chamdi mengatakan bahwa Sumut memiliki potensi besar untuk mengembangkan pengolahan kentang yang merupakan komoditas potensial sebagai untuk diversifikasi pangan.
Berita Terkait
Wamendag kunjungi griya kain tuan kentang Palembang
Selasa, 18 Juli 2023 19:09 Wib
Kemendag dorong produk kerajinan kain Sumsel ekspansi ke pasar global
Selasa, 18 Juli 2023 13:22 Wib
Menurunkan berat badan dengan diet defisit kalori
Selasa, 13 September 2022 9:28 Wib
Tapanuli Selatan kembangkan tanaman kentang
Selasa, 12 Juli 2022 14:32 Wib
Manfaat kulit kentang, menyembuhkan luka hingga cegah anemia
Senin, 20 September 2021 12:22 Wib
Rekomendasi camilan khas Belanda temani akhir pekan
Jumat, 28 Mei 2021 13:37 Wib
Kesalahan mengolah bawang putih bisa membuat nutrisinya hilang
Jumat, 12 Juni 2020 14:06 Wib
Sosok - Anggota DPRD Taput ini bercocok tanam kentang di tengah pandemi COVID-19
Sabtu, 16 Mei 2020 23:55 Wib