Baturaja, (Antarasumsel.com( - Dinas Pertanian Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan menjamin jika di wilayah itu hingga sekarang tidak ditemukannya kasus penyakit antraks yang menyerang hewan warga.
Sebanyak delapan ribu ekor sapi terdata di Ogan Komering Ulu (OKU) masih tidak ditemukannya penyakit yang disebabkan oleh virus bernama bacillus anthracis ini," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian setempat, Ir Susi di Baturaja, Minggu.
Namun kata Susi, jenis penyakit itu walau berbahaya dapat melakukan pencegahan dengan cara mengamati gejala-gejala yang timbul pada ternak jika terkena penyakit antraks.
Dikatakan Susi, jika virus antraks sudah masuk ke dalam tubuh sapi, maka setiap pori-pori pada tubuh hewan ternak itu akan mengeluarkan darah.
Yang lebih mudah lagi melihat ciri-ciri hewan ternak terkena antraks, yakni keluarnya darah dari setiap lubang ada di bagian tubuh sapi, misal lubang hidung, tekinga, terkadang mata juga mengekuarkan darah, termasuk lubang pembuangan kotoran sapi.
"Ini penyakit berbahaya, tidak seperti flu burung yang sifat virusnya jika terkena matahari secara langsung akan mati dengan sendirinya. Kalau antraks tidak bisa kalau tidak ada perawatan dari dokter, bisa-bisa mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang," katanya.
Ia mengimbau, warga yang memiliki ternak sapi, jika melihat tanda-tanda seperti telah dijelaskan tersebut, maka segeralah melapor ke Dinas Pertanian untuk dilakukan proses pemeriksaan oleh dokter hewan ditunjuk.
Menurut dia, kemarin sempat ada yang melaporkan hal serupa dengan tanda-tanda penyakit antraks, namun setelah tim diturunkan ternyata sapi tersebut tidak atau negatif terkena antraks.
Sapi yang dikirim dari luar daerah, Susi menegaskan, jika standar pemeriksaan si OKU untuk sapi yang masuk dari luar sama seperti pemeriksaan di Provinsi.
"Selain sleksi yang ketat, kita juga harus mendapat surat bebas antraks dari pemilik sapi, dan bersyukur OKU tetap aman dari penyakit tersebut," katanya.