Bendungan Sungai Lakitan difungsikan 2014

id irigasi, irigasi sungai lakitan, akan difungsikan 2014

Bendungan Sungai Lakitan difungsikan 2014

Irigasi Sungai Lakitan Musirawas (FOTO ANTARA/13)

Musirawas (ANTARA Sumsel) - Bendungan Sungai Lakitan di Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan yang berkapaistas mengairi sawah seluas 9.697 hektare akan difungsikan 2014.

Pada Desember 2013 akan dilakukan uji coba terakhir, sedangkan sebelumnya dua kali dilakukan uji coba hasilnya cukup baik, kata Kepala Satuan Kerja (Satker) pembangunan bendungan Sungai Lakitan Khairul Huda di Musiwaraa, Selasa.

Bendungan yang terletak di Kecamatan Selangit itu dibawah tanggung jawab Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII Sumatera Bagian Selatan itu. Pembangunan bendungan dikerjakan mulai 2006 dan selesai 2009 dengan menghabiskan dana sekitar Rp200 miliar.

Sedangkan pembangunan jaringan irigasi perimer, sekunder dan tersier menghabiskan dana sekitar Rp60 miliar, disamping ada pekerjaan tambahan pengdali sampah pada 2013 seluruhnya Rp11 milir.

Ia mengatakan debit air yang dihasilkan sekitar delapan meter kubik per detik atau mampu mengairi sawah sekitar 9.697 hektare, saat ini masih dalam tahap pemeliharaan dan akan berfungsi secara penuh awal 2014.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Musirawas Suharto melalui Kabid Produksi Tohirin mengatakan, dengan berfungsinya bendungan Sungai Lakitan itu, maka bendungan irigasi teknis di wilayah itu saat ini ada dua setelah bendungan Sungai Kelinggi yang dibangun kolonial Belanda pada 1941.

Bendungan Air Kelingi itu bisa mengairi areal sawah seluas 12 ribu hektare dengan debit ait rata-rata 6,7 meter kubik per detik.

Jaringan irigasi air Kelinggi itu dibuat sejak zaman kolonial Belanda dan saat ini masih dalam kondisi baik, namun gangguannya adalah menjamurnya tambak kolam air deras, ujarnya.

Bupati Musirawas H Ridwan Mukti minta bendungan Sungai Lakitan sekitar 35 kilometer dari Kota Lubuklinggau segera berfungsi untuk memenuhi kebutuhan irigasi masyarakat.

Ribuan petani di beberapa kecamatan daerah itu sudah menunggu mengalirnya air irigsi bendungan tersebut karena sawah mereka saat ini kesulitan mendapatkan air.

Sedangkan debit air irigasi Sungai Kelinggi sudah tidak mampu lagi mengairi sawah petani tersebut, dan luas areal sawah petani yang berfungsi dan kekeringan itu sekitar 1.000 ha.

Untuk areal sawah tadah hujan dan sawah baru luasnya di atas 5.000 an hektare, dengan demikian bendungan irigasi Lakitan itu secepatnya difungsikan, ujarnya.

Pewarta :
Editor: M. Suparni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.