Muaradua (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan mengatasi stunting atau tumbuh kembang anak melalui Program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) bagi masyarakat di Kecamatan Buay Rawan.
"Program ini ditujukan kepada masyarakat yang berisiko stunting di Kecamatan Buay Rawan, salah satunya Desa Gunung Cahya," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (PPPAPPKB) OKU Selatan Umu Manazialwati di Muaradua, Kamis.
Dia menjelaskan dalam program ini pihaknya menyediakan makanan bergizi bagi ibu hamil dan menyusui, balita, serta calon pengantin.
Selain pemberian makanan bergizi, kata dia, dalam program tersebut juga masyarakat diajarkan cara mengelola makanan sehat dengan memanfaatkan bahan pangan lokal.
Pemberdayaan masyarakat tersebut guna mengajarkan pola memasak yang baik agar vitamin dan gizi pada makanan tetap terjaga.
"Program ini juga ditujukan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam menyiapkan makanan sehat dan bergizi untuk keluarga agar terhindar dari stunting," katanya.
Melalui program ini diharapkan dapat memenuhi gizi anak sekaligus meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah makanan yang sehat, bergizi dan seimbang untuk dikonsumsi bersama keluarga.
"Pencegahan dan penanggulangan stunting merupakan tugas bersama guna mencapai generasi Indonesia Emas di tahun 2045," ujarnya.
Sementara, berdasarkan hasil survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensi balita stunting di Kabupaten OKU Selatan menunjukkan hasil positif di mana tahun 2021 sebanyak 24,8 persen dan turun menjadi 19,4 persen pada 2022.
Penurunan angka stunting ini didukung beberapa program yang dijalankan oleh jajaran Pemkab OKU Selatan, salah satunya Program DASHAT yang digalakkan dalam upaya percepatan penurunan angka kasus penyakit kekerdilan di wilayah itu.
"Program ini ditujukan kepada masyarakat yang berisiko stunting di Kecamatan Buay Rawan, salah satunya Desa Gunung Cahya," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (PPPAPPKB) OKU Selatan Umu Manazialwati di Muaradua, Kamis.
Dia menjelaskan dalam program ini pihaknya menyediakan makanan bergizi bagi ibu hamil dan menyusui, balita, serta calon pengantin.
Selain pemberian makanan bergizi, kata dia, dalam program tersebut juga masyarakat diajarkan cara mengelola makanan sehat dengan memanfaatkan bahan pangan lokal.
Pemberdayaan masyarakat tersebut guna mengajarkan pola memasak yang baik agar vitamin dan gizi pada makanan tetap terjaga.
"Program ini juga ditujukan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam menyiapkan makanan sehat dan bergizi untuk keluarga agar terhindar dari stunting," katanya.
Melalui program ini diharapkan dapat memenuhi gizi anak sekaligus meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah makanan yang sehat, bergizi dan seimbang untuk dikonsumsi bersama keluarga.
"Pencegahan dan penanggulangan stunting merupakan tugas bersama guna mencapai generasi Indonesia Emas di tahun 2045," ujarnya.
Sementara, berdasarkan hasil survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensi balita stunting di Kabupaten OKU Selatan menunjukkan hasil positif di mana tahun 2021 sebanyak 24,8 persen dan turun menjadi 19,4 persen pada 2022.
Penurunan angka stunting ini didukung beberapa program yang dijalankan oleh jajaran Pemkab OKU Selatan, salah satunya Program DASHAT yang digalakkan dalam upaya percepatan penurunan angka kasus penyakit kekerdilan di wilayah itu.