Beijing (ANTARA) - Otoritas China mengajukan protes kepada Jepang atas pengusiran kapal milik Taiwan yang sedang melakukan kegiatan penelitian ilmiah di perairan laut yang diklaim sebagai wilayah Jepang.

"Pihak China telah melakukan demarkasi ke pihak Jepang dan meminta Jepang agar tidak mengganggu kegiatan penelitian kapal-kapal China, termasuk kapal-kapal dari wilayah Taiwan, di perairan tersebut," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Wang Wenbin di Beijing, Rabu (26/10).

Kapal penelitian New Ocean Research milik National Taiwan University (NTU) Taipei dihentikan oleh kapal patroli Keamanan Laut Jepang di perairan di sebelah timur Pulau Taiwan.

Pihak Jepang tidak mengizinkan kapal penelitian NTU tersebut melakukan riset di Zona Eksklusif Ekonomi (ZEE) Jepang tanpa mendapatkan izin dari pihak Jepang.

"Insiden tersebut terjadi di perairan hanya 60 plus mil laut di lepas pantai pulau Taiwan," tegas Wang.

Menurut dia, wilayah itu merupakan hak lembaga penelitian China, termasuk yang berasal dari Taiwan, untuk melakukan kegiatan penelitian ilmiah di perairan yang bebas dari campur tangan asing.

China dan Jepang belum melakukan delimitasi maritim di perairan timur Taiwan itu.

"China tidak menerima gagasan Jepang yang disebut ZEE dan apa yang disebut pelaksanaan yurisdiksi itu," kata Wang dalam pengarahan pers rutin tersebut.

China mengklaim Taiwan merupakan bagian tak terpisahkan dari wilayahnya. Di bawah kepemimpinan Xi Jinping, China akan terus berusaha melakukan reunifikasi. Namun pemimpin Taiwan, Tsai Ing-wen menolak gagasan pemimpin Partai Komunis China (CPC) tersebut.

Dalam kaitannya dengan ZEE Jepang, China selalu membela kepentingan Taiwan karena sebagai bagian dari wilayah yang tak terpisahkan. 


 

Pewarta : M. Irfan Ilmie
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024