Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan terus mengembangkan kampung tangguh di sejumlah wilayah di 18 kecamatan untuk mendorong masyarakat brrinisiatif mengatasi berbagai permasalahan secara mandiri.
Kampung tangguh yang dibangun beberapa unit dalam dua tahun terakhir akan terus dikembangkan sehingga paling tidak pada setiap kecamatan terdapat satu kampung tangguh, kata Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda di Palembang, Selasa.
Dia menjelaskan, ada empat aspek kehidupan dalam kampung tangguh yakni kesehatan, ekonomi, sosial dan keamanan.
Dalam kondisi pandemi COVID-19 sekarang ini, masyarakat di kawasan permukiman yang mengembangkan konsep kampung tangguh diharapkan bisa menghadapi pandemi tersebut dengan baik seperti menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat dan menyukseskan program vaksinasi baik untuk anak usia sekolah hingga lansia, ujarnya.
Sementara Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol.Supriadi menambahkan pihaknya juga mengembangkan konsep kampung tangguh untuk memberantas peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba di kawasan perkampungan/permukiman penduduk.
"Kampung tangguh adalah benteng dalam memerangi jaringan narkoba dan menyelamatkan generasi muda dari jeratan barang terlarang itu," ujarnya.
Dia menjelaskan, pihaknya berupaya membangun kampung tangguh narkoba di 17 kabupaten dan kota dalam wilayah hukum Polda Sumsel guna menekan penyalahgunaan dan peredaran gelap barang terlarang itu.
Untuk membangun kampung tangguh narkoba, pihaknya menggandeng pemerintah kabupaten dan kota, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, serta pemangku kepentingan lainnya, katanya,
Semua pihak dan lapisan masyarakat di provinsi ini diharapkan berpartisipasi dalam pembangunan kampung tangguh narkoba, ujarnya.
Dengan adanya 'Kampung Tangguh Narkoba' diharapkan masyarakat memiliki daya cegah dan daya tangkal terhadap ancaman narkoba yang dapat merusak mental dan masa depan generasi muda penerus bangsa, kata Kabid Humas.
Kampung tangguh yang dibangun beberapa unit dalam dua tahun terakhir akan terus dikembangkan sehingga paling tidak pada setiap kecamatan terdapat satu kampung tangguh, kata Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda di Palembang, Selasa.
Dia menjelaskan, ada empat aspek kehidupan dalam kampung tangguh yakni kesehatan, ekonomi, sosial dan keamanan.
Dalam kondisi pandemi COVID-19 sekarang ini, masyarakat di kawasan permukiman yang mengembangkan konsep kampung tangguh diharapkan bisa menghadapi pandemi tersebut dengan baik seperti menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat dan menyukseskan program vaksinasi baik untuk anak usia sekolah hingga lansia, ujarnya.
Sementara Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol.Supriadi menambahkan pihaknya juga mengembangkan konsep kampung tangguh untuk memberantas peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba di kawasan perkampungan/permukiman penduduk.
"Kampung tangguh adalah benteng dalam memerangi jaringan narkoba dan menyelamatkan generasi muda dari jeratan barang terlarang itu," ujarnya.
Dia menjelaskan, pihaknya berupaya membangun kampung tangguh narkoba di 17 kabupaten dan kota dalam wilayah hukum Polda Sumsel guna menekan penyalahgunaan dan peredaran gelap barang terlarang itu.
Untuk membangun kampung tangguh narkoba, pihaknya menggandeng pemerintah kabupaten dan kota, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, serta pemangku kepentingan lainnya, katanya,
Semua pihak dan lapisan masyarakat di provinsi ini diharapkan berpartisipasi dalam pembangunan kampung tangguh narkoba, ujarnya.
Dengan adanya 'Kampung Tangguh Narkoba' diharapkan masyarakat memiliki daya cegah dan daya tangkal terhadap ancaman narkoba yang dapat merusak mental dan masa depan generasi muda penerus bangsa, kata Kabid Humas.