Pangkalpinang (Antarasumsel.com) - Para crosser peserta Motor Cross Grand Prix (MXGP) 2017 meminati makanan khas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, karena memiliki cita rasa yang khas.
"Ajang MXGP ini sangat membantu industri kecil menengah memasarkan dan mempromosikan produknya," kata Kepala Seksi Sumber Daya Alam dan Teknologi Industri Disperindag Provinsi Kepulauan Babel Marhoto di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia menjelaskan selama kegiatan internasional ini, permintaan makanan dan kerajinan khas daerah mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
"Permintaan produk makanan seperti kemplang, kricu dan lainnya berasal dari crosser luar seperti Eropa, Spanyol, Inggris, Australia, Jepang, Tiongkok dan negara lainnya," ujarnya.
Ia mengatakan para crosser ini sangat menikmati berbagai makanan produk olahan laut, karena memiliki cita rasa yang khas ikan, cumi dan hasil laut lainnya.
"Rata-rata yang mampir dan berbelanja di stan industri kecil menengah dan UMKM ini pembalap dari luar, sementara pengunjung dari masyarakat lokal masih kurang," ujarnya.
Ia memperkirakan kunjungan dan permintaan makanan khas akan terus mengalami peningkatan hingga berakhirnya kegiatan internasional ini.
"Saat ini stok makanan khas sudah mulai habis diborong tamu-tamu dari berbagai negara itu," ujarnya.
Ia berterima kasih kepada panitia yang telah menyediakan sebanyak 60 stan atau tenda untuk pelaku IKM dan UMKM memasarkan dan mempromosikan produk unggulan daerah ini.
"Ini sangat membantu pelaku usaha kecil, apalagi mereka mendapatkan stan ini secara gratis," ujarnya.
"Ajang MXGP ini sangat membantu industri kecil menengah memasarkan dan mempromosikan produknya," kata Kepala Seksi Sumber Daya Alam dan Teknologi Industri Disperindag Provinsi Kepulauan Babel Marhoto di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia menjelaskan selama kegiatan internasional ini, permintaan makanan dan kerajinan khas daerah mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
"Permintaan produk makanan seperti kemplang, kricu dan lainnya berasal dari crosser luar seperti Eropa, Spanyol, Inggris, Australia, Jepang, Tiongkok dan negara lainnya," ujarnya.
Ia mengatakan para crosser ini sangat menikmati berbagai makanan produk olahan laut, karena memiliki cita rasa yang khas ikan, cumi dan hasil laut lainnya.
"Rata-rata yang mampir dan berbelanja di stan industri kecil menengah dan UMKM ini pembalap dari luar, sementara pengunjung dari masyarakat lokal masih kurang," ujarnya.
Ia memperkirakan kunjungan dan permintaan makanan khas akan terus mengalami peningkatan hingga berakhirnya kegiatan internasional ini.
"Saat ini stok makanan khas sudah mulai habis diborong tamu-tamu dari berbagai negara itu," ujarnya.
Ia berterima kasih kepada panitia yang telah menyediakan sebanyak 60 stan atau tenda untuk pelaku IKM dan UMKM memasarkan dan mempromosikan produk unggulan daerah ini.
"Ini sangat membantu pelaku usaha kecil, apalagi mereka mendapatkan stan ini secara gratis," ujarnya.