Baturaja (ANTARA Sumsel) - Santuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan membentuk Satuan Pengendali Masyarakat dan Pasukan Huru Hara sebanyak tiga pleton guna meningkatkan ketangkasan dan kedisiplinan para personel keamanan daerah.
"Pasukan Pengendali Masyarakat (Dalmas) dan Pasukan Huru Hara (PHH) ini dilatih oleh Samapta Polres Ogan Komering Ulu (OKU). Latihan tersebut diselenggarakan di halaman kantor bupati setempat," kata Kasat Pol PP OKU, Agus Salim kepada wartawan di Baturaja, Kamis.
Ia mengatakan, pembentukan satuan Dalmas dan PHH merupakan langkah yang dilakukan pihaknya dalam menghadapi aksi massa.
Pelatihan diberikan secara rutin kepada personel Pol PP sebagai pemantapan ketangkasan, keterampilan dan disiplin personel untuk menghadapi aksi demo yang bisa terjadi kapan saja.
Menurut dia, selama ini sudah terbentuk pasukan Dalmas dan PHH Sat Pol PP, namun sudah lama tidak dilakukan latihan penanggulangan aksi massa sehingga keterampilan para personel perlu ditingkatkan.
"Latihan lebih memfokuskan formasi pengendalian aksi massa, bagaimana cara memegang tameng yang benar, dan menahan aksi massa arogan. Di sini kita tidak menginginkan adanya bentrok fisik antara persone dengan para pendemo," katanya.
Kepala Bidang Hukum Pemkab OKU, Drs Bayu Zulkarnain, menambahkan bahwa pihaknya menginginkan personel Pol PP yang terampil dan memiliki mental serta kesabaran dalam menghadapi aksi massa supaya bisa diatasi tanpa ada kekerasan dan bentrok fisik.
"Semua personel kita latih, nanti akan diseleksi mana yang sabar dan memiliki keterampilan. Hasil seleksi ini akan kita kukuhkan sebagai satuan Dalmas dan PHH," katanya. (E Permana)
"Pasukan Pengendali Masyarakat (Dalmas) dan Pasukan Huru Hara (PHH) ini dilatih oleh Samapta Polres Ogan Komering Ulu (OKU). Latihan tersebut diselenggarakan di halaman kantor bupati setempat," kata Kasat Pol PP OKU, Agus Salim kepada wartawan di Baturaja, Kamis.
Ia mengatakan, pembentukan satuan Dalmas dan PHH merupakan langkah yang dilakukan pihaknya dalam menghadapi aksi massa.
Pelatihan diberikan secara rutin kepada personel Pol PP sebagai pemantapan ketangkasan, keterampilan dan disiplin personel untuk menghadapi aksi demo yang bisa terjadi kapan saja.
Menurut dia, selama ini sudah terbentuk pasukan Dalmas dan PHH Sat Pol PP, namun sudah lama tidak dilakukan latihan penanggulangan aksi massa sehingga keterampilan para personel perlu ditingkatkan.
"Latihan lebih memfokuskan formasi pengendalian aksi massa, bagaimana cara memegang tameng yang benar, dan menahan aksi massa arogan. Di sini kita tidak menginginkan adanya bentrok fisik antara persone dengan para pendemo," katanya.
Kepala Bidang Hukum Pemkab OKU, Drs Bayu Zulkarnain, menambahkan bahwa pihaknya menginginkan personel Pol PP yang terampil dan memiliki mental serta kesabaran dalam menghadapi aksi massa supaya bisa diatasi tanpa ada kekerasan dan bentrok fisik.
"Semua personel kita latih, nanti akan diseleksi mana yang sabar dan memiliki keterampilan. Hasil seleksi ini akan kita kukuhkan sebagai satuan Dalmas dan PHH," katanya. (E Permana)