Jakarta (ANTARA Sumsel) - Dua jenazah DPO teroris yang ditembak Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Tulungagung, Jawa Timur, Senin (22/7) saat ini telah berada di RS Sukanto Kramat Jati, Jakarta untuk pemeriksaan DNA.
"Sudah di RS Polri Kramat Jati tadi malam. Karena akan dilakukan tindakan medis," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie di Jakarta, Selasa.
Dia menjelaskan tindakan medis tersebut berupa pembersihan, perawatan jenazah serta pengambilan sampel DNA jenazah.
Sementara dua DPO lainnya kini masih diperiksa oleh Tim Detasemen Khusus 88 untuk pengembangan lebih lanjut. Kedua pria tersebut teridentifikasi berinisial MH (38) dan S (49).
Ronny menjelaskan keduanya berasal dari Tulungagung. "MH sehari-hari bekerja sebagai guru honorer di sekolah dasar negeri dan S adalah staf kesra di desa," katanya.
Pada Senin (22/7) sekitar pukul 08.45 WIB, keempat DPO teroris itu ditangkap Tim Densus ketika mereka sedang menunggu kendaraan umum di Jalan Pahlawan, Kedungwaru, Kabupaten Tulung Agung. Tim Densus yang sebelumnya telah mengintai mereka langsung menyergap para target. Tetapi salah satu diantara mereka yakni Dayah mengeluarkan senjata api dan melawan petugas sehingga terjadi kontak senjata antara petugas dan para DPO.
Peristiwa tersebut membuat Dayah dan Rizal tewas ditembak oleh Tim Densus. Sementara MH dan S menyerahkan diri.
Ronny menambahkan keempatnya merupakan DPO kasus terorisme di Poso, Solo, Medan dan Bali.
"Sudah di RS Polri Kramat Jati tadi malam. Karena akan dilakukan tindakan medis," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie di Jakarta, Selasa.
Dia menjelaskan tindakan medis tersebut berupa pembersihan, perawatan jenazah serta pengambilan sampel DNA jenazah.
Sementara dua DPO lainnya kini masih diperiksa oleh Tim Detasemen Khusus 88 untuk pengembangan lebih lanjut. Kedua pria tersebut teridentifikasi berinisial MH (38) dan S (49).
Ronny menjelaskan keduanya berasal dari Tulungagung. "MH sehari-hari bekerja sebagai guru honorer di sekolah dasar negeri dan S adalah staf kesra di desa," katanya.
Pada Senin (22/7) sekitar pukul 08.45 WIB, keempat DPO teroris itu ditangkap Tim Densus ketika mereka sedang menunggu kendaraan umum di Jalan Pahlawan, Kedungwaru, Kabupaten Tulung Agung. Tim Densus yang sebelumnya telah mengintai mereka langsung menyergap para target. Tetapi salah satu diantara mereka yakni Dayah mengeluarkan senjata api dan melawan petugas sehingga terjadi kontak senjata antara petugas dan para DPO.
Peristiwa tersebut membuat Dayah dan Rizal tewas ditembak oleh Tim Densus. Sementara MH dan S menyerahkan diri.
Ronny menambahkan keempatnya merupakan DPO kasus terorisme di Poso, Solo, Medan dan Bali.