Palembang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik mencatat nilai tukar petani (NTP) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sebesar 123,47 atau turun 7,12 persen pada periode April 2025 jika dibandingkan dengan Maret 2025 mencapai 132,94.
Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto di Palembang, Sabtu, mengatakan pada bulan April 2025, NTP Sumsel turun cukup tinggi itu dikarenakan indeks yang diterima petani (lt) mengalami penurunan sebesar 5,90 persen, namun indeks yang dibayar petani (lb) naik sebesar 1,31 persen.
Kemudian, penurunan NTP juga dipengaruhi NTP subsektor tanaman pangan sebesar 1,85 persen, perkebunan 8,82 persen, peternakan 1,38 persen, perikanan 1,29 persen, perikanan tangkap 1,26 persen, serta perikanan budidaya 1,29 persen.
"Sedangkan, NTP subsektor Hortikultura mengalami kenaikan mencapai 3,70 persen," katanya.
Selain itu, untuk indeks konsumsi rumah tangga periode April 2025 itu mengalami kenaikan dari 126,09 menjadi 128,09 atau naik 1,58 persen.
Kenaikan itu disebabkan naiknya indeks pada semua kelompok, mulai dari makanan, minuman, dan tembakau, pakaian dan alas kaki sebesar 1,34 persen, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 11,29 persen, serta perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,19 persen.
"Nilai tukar usaha petani (NTUP) Sumsel pada periode April 2025 sebesar 127,12 atau turun 6,21 persen jika dibandingkan dengan NTUP bulan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh NTUP pada hampir semua subsektor," kata Wahyu.
Nilai tukar petani Sumsel turun 7,12 persen pada April 2025
Petani menggumpulkan jerami atau batang tanaman padi. (ANTARA FOTO/Ampelsa)
