Dinkes OKI klarifikasi jumlah kasus HIV/AIDS

id Sumsel,kabupaten OKI,dinkes oki,Kasus HIV

Dinkes OKI klarifikasi jumlah  kasus HIV/AIDS

Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ilir mengklarifikasi pemberitaan media serta postingan akun media sosial yang menyebutkan jumlah penderita HIV/AIDS di wilayah itu 12.110 jiwa sepanjang tahun 2024. (ANTARA/HO-Pemkab OKI)

OKI (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan mengklarifikasi pemberitaan media serta unggahan akun media sosial yang menyebutkan jumlah penderita HIV/AIDS di wilayah itu 12.110 jiwa sepanjang 2024.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes OKI Uli Arta di OKI, Jumat, mengatakan pada 2024, Dinkes OKI menargetkan 12.110 orang dilakukan pemeriksaan dan pengobatan mengenai HIV/AIDS.

Ia menjelaskan skrining tersebut menyasar ibu hamil, pekerja di tempat hiburan malam (THM), serta masyarakat umum yang menjalani pemeriksaan di puskesmas dan rumah sakit.

“Kalau ibu hamil wajib melakukan pemeriksaan HIV/AIDS. Begitu juga para pekerja THM dan masyarakat umum yang mengeluhkan gangguan saluran kencing. Mereka biasanya langsung diarahkan untuk melakukan rapid test (tes cepat),” katanya.

Penapisan itu merupakan langkah preventif untuk mendeteksi dini penderita HIV/AIDS dan memberikan pengobatan agar penularan bisa dihentikan.

“Jika ingin mengetahui status HIV, segera periksakan diri. Layanan pemeriksaan tersedia di seluruh puskesmas, dan jika terdeteksi, penderita akan dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan,” kata dia.

Pegiat HIV/AIDS Kabupaten OKI Amrina Rosyada mengatakan peningkatan pemahaman para pemangku kepentingan, media, dan masyarakat terkait dengan HIV/AIDS perlu terus ditingkatkan.

"Saat ini kita masih menghadapi kondisi publik yang belum mampu menempatkan dirinya dan penderita HIV/AIDS dalam struktur masyarakat kita. Hal ini merupakan masalah yang dihadapi saat ini," katanya.

Ia mengatakan berdasarkan pengalaman puluhan tahun mengedukasi dan membina para penderita HIV/AIDS melalui Lembaga Sosial Masyarakat "Sahabat Pelangi", jumlah pengidap AIDS di OKI kurang dari 50 jiwa. Jumlah ini tidak bisa diakumulasi dalam satu tahun.

“Kalau angkanya sudah belasan ribu itu sudah kejadian luar biasa. Lalu jumlahnya tidak bisa diakumulasi dalam setahun karena bisa bertambah atau berkurang,” ujarnya.

Oleh sebab itu, ia mengajak masyarakat menghilangkan stigma negatif terhadap pasien HIV/AIDS. Stigma ini menjadi penghambat utama dalam upaya pencegahan dan pengobatan penyintas HIV/AIDS.

“HIV/AIDS masalah kesehatan yang dapat ditangani jika pasien mendapatkan akses pengobatan dan dukungan yang tepat,” kata Amrina.

Pewarta :
Uploader: Aang Sabarudin
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.