Kakanwil Kemenkumham Sumsel bekali pegawai lapas bela diri kempo

id Kemenkumham Sumsel, kemenkumham, bekali pegawai lapas, rutan, bela diri, kempo

Kakanwil Kemenkumham Sumsel bekali pegawai lapas bela diri kempo

Pegawai Lapas/Rutan di Sumsel dibekali bela diri kempo (ANTARA/HO/24)

Palembang (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sumatera Selatan Dr. Ilham Djaya sukses mendirikan sejumlah pusat latihan bela diri kempo di lembaga pemasyarakatan, rumah tahanan negara, dan satuan kerja lainnya.

Kakanwil Ilham Djaya di Palembang  Senin, menjelaskan bahwa pembukaan pusat latihan kempo tersebut untuk membina fisik dan keterampilan bela diri pegawai jajaran Kemenkumham, warga binaan pemasyarakatan, dan masyarakat umum.

Disamping itu, kegiatan tersebut juga untuk menyemarakkan kegiatan olahraga bersama pada setiap Jumat atau akhir pekan dengan slogan 'Kumham Sehat Kumham Produktif'.

Pria yang telah menjabat Kakanwil sebanyak lima kali itu menjelaskan setelah resmi dikukuhkan sebagai Ketua Federasi Kempo Indonesia (FKI) Wilayah Sumatera Selatan pada Maret 2023, dirinya terus aktif melakukan berbagai program dan kegiatan latihan bersama.

Kegiatan latihan bersama diawali dengan menginstruksikan jajaran Kanwil Kemenkumham di 17 kabupaten/kota agar mengikuti pelatihan bela diri kempo, kini mulai berkembang diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat.

Dikatakannya, hingga saat ini sebanyak 550 peserta aktif sedang mengikuti program latihan di 13  graha atau pusat pelatihan yang terbentuk di Sumatera Selatan.

Adapun pusat pelatihan tersebut antara lain Graha Adabiyah, Graha Budoshin, Graha Arjuna Prabumulih, Graha BNN Kayu Agung, Graha Lapas Perempuan Palembang, Graha Rutan I Palembang, Graha LPKA Palembang, Graha Rupbasan Palembang, Graha Narkotika Banyuasin.

Kemudian di Graha Rutan Prabumulih, Graha Lapas Tanjung Raja, Graha Lapas Kayu Agung, dan Graha Lapas I Palembang.

Kempo adalah salah satu seni bela diri Jepang yang terbagi menjadi dua yakni goho dan juho.

Goho adalah teknik bela diri yang bersifat keras, memuat unsur berupa pukulan, tendangan, dan tangkisan. 

Sedangkan juho merupakan teknik yang bersifat lunak, memuat unsur berupa bantingan, kuncian, tangkapan dan lemparan, teknik ini sangat efektif untuk menjatuhkan lawan, dan tidak menguras banyak tenaga, serta bisa mematahkan bagian tubuh lawan karena berfokus pada titik kelemahan manusia, kata Kakanwil Ilham.