Menapaki kearifan lokal Nusa Penida melalui seni kolosal Janger Cak

id tari kolosal janger cak,nusa penida,nusa lembongan,penari,kolaborasi seni

Menapaki kearifan lokal Nusa Penida melalui seni kolosal Janger Cak

Sejumlah penari mementaskan tari kolosal janger cak di Pulau Nusa Penida, Bali. ANTARA/Ida Ayu Alit Srilaksmi.

Klungkung (ANTARA) - Gerak tari janger diiringi lantunan suara "cak"menjadi harmoni yang padu saat langit menampakkan aura senjanya.

Tari kolosal "Janger Cak" merupakan seni pertunjukan yang mengolaborasi antara seni tari Janger, Kecak, tari Sanghyang, dan Genjek menjadi satu kesatuan.

Keempat jenis seni ini memiliki latar belakang yang seiras, yakni terletak pada permainan olah vokal tradisi Bali yang menyentuh rasa dan pikiran.

Tari janger dalam garapan Janger Cak ini memakai lagu-lagu (gending) janger yang berkembang sebagai warta kesenian Bali. Rangkaian harmoni dalam tarian Janger Cak ini berasal dari gending-gending klasik tempo dulu yang berperan sebagai pengendali melodi serta pembangkit suasana tarian.

Pembina dan penata tari Bagus Gunawan menjelaskan dalam penggarapan tari Janger Cak ini mengangkat lakon matinya tokoh Kala Pragola. Lakon ini kemudian dikembangkan dan diberi tajuk "Satyaning Sang Suta".

"Lakon Satyaning Sang Suta ini pada mulanya merupakan lakon pewayangan, namun dalam Janger Cak ini, lakon tersebut mendapat beberapa penggubahan, terutama pada alur cerita," ujar Bagus kepada ANTARA di kawasan Nusa Penida.