Klungkung (ANTARA) - Gerak tari janger diiringi lantunan suara "cak"menjadi harmoni yang padu saat langit menampakkan aura senjanya.
Tari kolosal "Janger Cak" merupakan seni pertunjukan yang mengolaborasi antara seni tari Janger, Kecak, tari Sanghyang, dan Genjek menjadi satu kesatuan.
Keempat jenis seni ini memiliki latar belakang yang seiras, yakni terletak pada permainan olah vokal tradisi Bali yang menyentuh rasa dan pikiran.
Tari janger dalam garapan Janger Cak ini memakai lagu-lagu (gending) janger yang berkembang sebagai warta kesenian Bali. Rangkaian harmoni dalam tarian Janger Cak ini berasal dari gending-gending klasik tempo dulu yang berperan sebagai pengendali melodi serta pembangkit suasana tarian.
Pembina dan penata tari Bagus Gunawan menjelaskan dalam penggarapan tari Janger Cak ini mengangkat lakon matinya tokoh Kala Pragola. Lakon ini kemudian dikembangkan dan diberi tajuk "Satyaning Sang Suta".
"Lakon Satyaning Sang Suta ini pada mulanya merupakan lakon pewayangan, namun dalam Janger Cak ini, lakon tersebut mendapat beberapa penggubahan, terutama pada alur cerita," ujar Bagus kepada ANTARA di kawasan Nusa Penida.
Berita Terkait
Tari Kolosal "Ngoyek Kupang" pecahkan rekor MURI
Sabtu, 12 November 2022 22:50 Wib
Tari Kolosal Saat Penutupan Village Festival
Senin, 22 Agustus 2022 4:04 Wib
Pentingnya menyaksikan kembali "Tjoet Nya' Dhien"
Rabu, 19 Mei 2021 15:36 Wib
Festival Budaya Nusantara III tampilkan tarian kolosal Nyimas Melati
Minggu, 8 Desember 2019 13:40 Wib
Menaker: Implementasi Kartu Prakerja butuhkan kerja kolosal
Kamis, 21 November 2019 8:49 Wib
150 penari kolosal meriahkan Festival Budaya Isen Mulang
Senin, 17 Juni 2019 23:34 Wib
Ritual kolosal di patung Konghucu jadi perhatian dunia
Sabtu, 18 Mei 2019 10:37 Wib
Wakapolda: Polisi minta keterangan saksi insiden viaduk
Sabtu, 10 November 2018 6:45 Wib