Jakarta (ANTARA) - Kepala Divisi Alergi-Imunologi Klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo Dr dr Sukamto Koesnoe, SpPD-KAI, FINASIM menuturkan penyakit autoimun tidak mungkin dicegah karena genetik tetapi ada cara mengurangi risiko seperti pola makan.
"Dengan makan makanan sehat, seimbang dan teratur, kaya antioksidan dan nutrisi itu bisa mengurangi kemungkinan autoimun," kata dia dalam diskusi daring yang digelar RSCM, Kamis.
Sukamto mengatakan walau penyakit autoimun sepenuhnya karena ada faktor genetik, namun merujuk sejumlah teori menyatakan beberapa makanan tertentu memiliki sifat merusak tubuh seperti radikal bebas bisa mengubah perilaku sistem kekebalan tubuh seseorang.
Oleh karena itu, dia menyarankan orang-orang menerapkan pola makan sehat, termasuk konsumsi probiotik seperti yogurt dan kefir untuk mendukung sistem kekebalan tubuh. Probiotik juga diketahui bermanfaat untuk kesehatan sistem pencernaan serta tubuh secara keseluruhan.
Selain pola makan sehat, Sukamto menyarankan olahraga teratur untuk dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan membantu menjaga agar tubuh tetap ideal.
Berita Terkait
Dokter sebut mengendalikan stres bisa atasi autoimun
Jumat, 23 Februari 2024 13:14 Wib
Mengenali perbedaan penyakit lupus dengan alergi hingga gejalanya
Kamis, 11 Mei 2023 14:01 Wib
Mengenal penyakit Lupus
Selasa, 14 Desember 2021 19:33 Wib
Waspada, autoimun bisa menyerang kulit
Rabu, 3 November 2021 14:38 Wib
Penderita penyakit autoimun di Indonesia semakin banyak
Senin, 27 Agustus 2018 6:58 Wib
Depresi membuat Selena Gomez vakum dari dunia hiburan
Rabu, 31 Agustus 2016 14:58 Wib