Laksamana Muda TNI Edwin membeberkan kronologis keributan di GOR Oepei Kota Kupang antara personel TNI dan Polri saat pertandingan final futsal pada Rabu (19/4) pukul 23.00 WITA.
"Kejadian ini berawal dari kegiatan kejuaraan futsal yang diselenggarakan dalam rangka The Marching Cup ke-2," ujar Edwin di Mabes TNI, Jakarta, Jumat.
Pada malam itu, kata dia, masuk 2 tim ke babak final, yaitu tim Ranaka Polda NTT serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Sekitar pukul 21.00 WIB pertandingan berlangsung, kedudukan menjadi 4-4 dan situasi sudah mulai memanas.
"Semangat yang diberikan oleh suporter kepada timnya kemudian saling ejek. Kemudian, terjadi gol tambahan kedudukan 5-4 untuk Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Inilah awal terjadinya keributan," tambahnya.
Ia melanjutkan saat tim Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS mencetakkan gol ke-5, salah satu suporter dari tim Ranaka itu turun ke lapangan dari tribun dengan meloncat.