Dubes bangga Indonesia selalu dilibatkan di pameran internasional
Beijing (ANTARA) - Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun merasa bangga karena para pelukis dari Indonesia selalu dilibatkan dalam pameran lukisan "Beijing International Art Biennale" (BIAB).
"Sejak BIAB ini mulai digelar pada 2002, seniman Indonesia selalu terpilih untuk menghadirkan karya terbaiknya. Tentu kami sangat bangga," katanya di Beijing, Selasa.
Menurut dia, pada situasi sekarang ini karya seni menjadi saluran bagi orang-orang untuk bersatu melawan pandemi dan menenangkan emosi mereka.
"Beijing Biennale bukan hanya platform yang tepat untuk merayakan karya seni yang indah dan bermakna dari seluruh dunia, melainkan juga platform yang berguna untuk menunjukkan harapan umat manusia akan masa depan yang lebih baik setelah pandemi," ujarnya.
Pameran bertajuk "Light of Life" tersebut bertujuan untuk menyulut semangat anti epidemi dan semangat Olimpiade Musim Dingin (Winter Olympic) di Beijing 2022.
Sebanyak enam lukisan karya pelukis Indonesia, yakni Mas Hedi Suryatna yang berjudul "Fighting Coronavirus", Antonius Kho (Safe Our Generation), Lutfi Yanuar (Eclectic Identity), Rusli (Struggle and Hope), Dicky Takndare (the Return of Manamarkeri), dan Sih Elsiwi Handayani Oratmangun (Heading Towards Perfection) terpilih untuk dipamerkan di ajang tersebut.
Keenam pelukis ini dipilih oleh para kurator dari Indonesia.
Ketua Asosiasi Seniman China (CAA) Ma Fenghui berharap ajang yang digelar tersebut menjadi jembatan antara dunia di belahan Timur dan Barat sekaligus menyatukan unsur kesenian tradisional dan modern.
Ia menyebutkan pada pemaran tahun ini terdapat 573 seniman dari 117 negara yang karyanya dipilih untuk diikutsertakan dalam ajang BIAB.
Ajang dua tahunan tersebut digelar pada 21 Januari-15 Februari 2022 seiring dengan musim liburan Tahun Baru Imlek.
"Sejak BIAB ini mulai digelar pada 2002, seniman Indonesia selalu terpilih untuk menghadirkan karya terbaiknya. Tentu kami sangat bangga," katanya di Beijing, Selasa.
Menurut dia, pada situasi sekarang ini karya seni menjadi saluran bagi orang-orang untuk bersatu melawan pandemi dan menenangkan emosi mereka.
"Beijing Biennale bukan hanya platform yang tepat untuk merayakan karya seni yang indah dan bermakna dari seluruh dunia, melainkan juga platform yang berguna untuk menunjukkan harapan umat manusia akan masa depan yang lebih baik setelah pandemi," ujarnya.
Pameran bertajuk "Light of Life" tersebut bertujuan untuk menyulut semangat anti epidemi dan semangat Olimpiade Musim Dingin (Winter Olympic) di Beijing 2022.
Sebanyak enam lukisan karya pelukis Indonesia, yakni Mas Hedi Suryatna yang berjudul "Fighting Coronavirus", Antonius Kho (Safe Our Generation), Lutfi Yanuar (Eclectic Identity), Rusli (Struggle and Hope), Dicky Takndare (the Return of Manamarkeri), dan Sih Elsiwi Handayani Oratmangun (Heading Towards Perfection) terpilih untuk dipamerkan di ajang tersebut.
Keenam pelukis ini dipilih oleh para kurator dari Indonesia.
Ketua Asosiasi Seniman China (CAA) Ma Fenghui berharap ajang yang digelar tersebut menjadi jembatan antara dunia di belahan Timur dan Barat sekaligus menyatukan unsur kesenian tradisional dan modern.
Ia menyebutkan pada pemaran tahun ini terdapat 573 seniman dari 117 negara yang karyanya dipilih untuk diikutsertakan dalam ajang BIAB.
Ajang dua tahunan tersebut digelar pada 21 Januari-15 Februari 2022 seiring dengan musim liburan Tahun Baru Imlek.