Hasenhuettl akui salah strategi saat Southampton digulung Liverpool 0-4
Jakarta (ANTARA) - Ralph Hasenhuettl mengakui ia salah strategi saat Southampton digulung Liverpool 0-4 dalam lanjutan Liga Inggris di Anfield, Sabtu malam tadi.
Hasenhuettl menerapkan skema tiga bek di babak pertama dengan memasang trio Jan Bednarek, Lyanco dan Mohammed Salisu, tapi hal itu sudah tampak keliru sebab Diogo Jota mampu membawa Liverpool unggul dua menit pertandingan berjalan.
Jota lantas mencetak gol lagi diikuti gol sarat defleksi dari Thiago Alcantara dan ketika Hasenhuettl melakukan pergantian ganda di awal babak kedua, memainkan skema empat bek semuanya sudah terlambat, sebab Liverpool menambah keunggulan lewat Virgil van Dijk.
"Permulaan kami jauh dari sempurna dan penampilan babak pertama bukanlah yang ingin maupun gambaran kemampuan kami," kata Hasenhuettl selepas laga dikutip dari laman resmi Southampton.
"Jelas kami tidak memiliki strategi yang tepat hari ini di babak pertama, ternyata mustahil menerapkan pertahanan berorientasi per orang melawan tim ini.
"Dan sejujurnya, ini semua kesalahan saya yang mengutus mereka untuk bermain demikian di atas lapangan," ujar dia panjang lebar.
Hasenhuettl menilai babak kedua Southampton tampil lebih baik ketika kembali ke skema empat bek dengan menarik keluar Bednarek digantikan Nathan Redmond, serta masuknya Nathan Tella menggantikan Che Adams.
Sayangnya, beberapa peluang bagus yang diperoleh Southampton tidak bisa berbuah gol termasuk dua kesempatan beruntun yang dibuang sia-sia Adam Armstrong.
"Kami bisa sedikit lebih mengendalikan keadaan lebih baik, menciptakan peluang tapi memang tidak bisa mencetak gol," katanya.
"Ini sedikit mengecewakan, tapi memang jika Anda ingin memiliki kesempatan menang di sini, Anda harus bisa memulai dengan lebih baik," tutup Hasenhuettl.
Hasil ini jadi kekalahan kedua beruntun yang diderita Southampton dan mereka turun ke urutan ke-14 klasemen dengan 14 poin, disalip oleh Aston Villa (15) yang menang di laga lain.
Southampton selanjutnya akan main di kandang sendiri menjamu Leicester City di St. Mary's pada Selasa (30/11) pekan depan.
Hasenhuettl menerapkan skema tiga bek di babak pertama dengan memasang trio Jan Bednarek, Lyanco dan Mohammed Salisu, tapi hal itu sudah tampak keliru sebab Diogo Jota mampu membawa Liverpool unggul dua menit pertandingan berjalan.
Jota lantas mencetak gol lagi diikuti gol sarat defleksi dari Thiago Alcantara dan ketika Hasenhuettl melakukan pergantian ganda di awal babak kedua, memainkan skema empat bek semuanya sudah terlambat, sebab Liverpool menambah keunggulan lewat Virgil van Dijk.
"Permulaan kami jauh dari sempurna dan penampilan babak pertama bukanlah yang ingin maupun gambaran kemampuan kami," kata Hasenhuettl selepas laga dikutip dari laman resmi Southampton.
"Jelas kami tidak memiliki strategi yang tepat hari ini di babak pertama, ternyata mustahil menerapkan pertahanan berorientasi per orang melawan tim ini.
"Dan sejujurnya, ini semua kesalahan saya yang mengutus mereka untuk bermain demikian di atas lapangan," ujar dia panjang lebar.
Hasenhuettl menilai babak kedua Southampton tampil lebih baik ketika kembali ke skema empat bek dengan menarik keluar Bednarek digantikan Nathan Redmond, serta masuknya Nathan Tella menggantikan Che Adams.
Sayangnya, beberapa peluang bagus yang diperoleh Southampton tidak bisa berbuah gol termasuk dua kesempatan beruntun yang dibuang sia-sia Adam Armstrong.
"Kami bisa sedikit lebih mengendalikan keadaan lebih baik, menciptakan peluang tapi memang tidak bisa mencetak gol," katanya.
"Ini sedikit mengecewakan, tapi memang jika Anda ingin memiliki kesempatan menang di sini, Anda harus bisa memulai dengan lebih baik," tutup Hasenhuettl.
Hasil ini jadi kekalahan kedua beruntun yang diderita Southampton dan mereka turun ke urutan ke-14 klasemen dengan 14 poin, disalip oleh Aston Villa (15) yang menang di laga lain.
Southampton selanjutnya akan main di kandang sendiri menjamu Leicester City di St. Mary's pada Selasa (30/11) pekan depan.