Sumsel optimalkan lahan pertanian

id pertanian sumsel,kementan,gabah,beras,sawah

Sumsel optimalkan lahan pertanian

Petani menanam bibit padi di areal persawahan Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan. ANTARA FOTO/Feny Selly/foc.

Palembang (ANTARA) - Provinsi Sumatera Selatan mengoptimalkan lahan pertanian di tiga kabupaten yakni Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI), dan Muara Enim untuk mencapai target peningkatan produksi beras tahun ini.

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel R Bambang Pramono di Palembang, Sumsel, Jumat, mengatakan luas lahan di tiga kabupaten tersebut mencapai 49.990 hektare.

"Optimalisasi dilakukan dengan memperbaiki tanggul, saluran, pembuatan pintu air, dan pengadaan pompa," kata dia.

Selain itu, juga dilakukan program intensifikasi lahan dari satu kali tanam menjadi dua kali dan yang sudah dua kali tanam menjadi tiga kali dalam satu tahun.

Untuk merehabilitasi lahan milik petani tersebut, pemprov juga mendapatkan dukungan dana dari Kementerian Pertanian senilai Rp306 miliar.

Dengan upaya ini, Sumsel berharap dapat meningkatkan produksi dari 2,7 juta ton gabah kering giling (GKG) menjadi 5,1 juta ton GKG target dalam waktu tiga tahun ke depan.

Sementara pada tahun ini menargetkan dapat memproduksi 3,1 juta ton gabah kering giling (GKG) dengan cara meningkatkan intensitas penanaman dan produktivitas.

Dengan target 3,1 juta ton GKG pada 2021 itu, artinya Sumsel harus menambah sekitar 400 ribu ton GKG karena produksi pada 2020 itu tepatnya 2.696.103 ton GKG.

Pada 2020, Sumsel berada pada urutan kelima untuk produksi gabah secara nasional yakni 2,6 juta ton GKG, di bawah Sulawesi Selatan dengan 4,6 juta ton GKG, Jawa Barat 9,0 juta ton GKG, Jawa Tengah 9,6 juta ton GKG dan Jawa Timur 9,9 juta ton GKG.