Cianjur (ANTARA) - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Cianjur, Jawa Barat, menutup jalur pendakian hingga batas waktu yang belum dapat ditentukan karena cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan hal yang tidak diinginkan menimpa pendaki, penutupan tersebut berlaku mulai hari ini (Rabu, 9/12).
Humas TNGGP Cianjur, Poppy Oktadiani saat dihubungi Rabu, mengatakan tingginya curah hujan disertai angin kencang, menyebabkan sejumlah pohon berbagai ukuran di sepanjang jalur pendakian tumbang, sehingga dapat membahayakan keselamatan pendaki, untuk mengantisipasi hal tersebut pendakian ditutup untuk sementara.
"Pendakian ke Gunung Gede-Pangrango ditutup mulai hari ini, hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan, sebagai upaya menghindari hal yang tidak diinginkan menimpa pendaki karena cuaca ekstrem yang terjadi sejak beberapa hari terakhir," katanya.
Cuaca ekstrem yang terjadi di kawasan taman nasional membuat jalur pendakian rawan karena banyak pohon besar berusia tua yang setiap saat dapat saja tumbang. Sehingga cuaca ekstrem dan pohon tumbang menjadi pertimbangan pihaknya untuk menutup sementara pendakian.
Pihaknya belum bisa memastikan sampai kapan penutupan akan dilakukan, namun akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, guna memastikan cuaca ekstrem sudah berakhir atau belum, sehingga pembukaan pendakian dapat kembali dilakukan.
"Kalau cuaca ekstrem sudah berakhir dan kondisi sudah memungkinkan, baru pendakian akan dibuka kembali seperti biasa. Untuk saat ini, kami masih berkoordinasi dengan BMKG dan pihak terkait lainnya," katanya.
Sementara sejumlah pendaki lokal dan luar kota, merasa kecewa dengan penutupan pendakian karena sejak jauh hari mereka telah mempersiapkan diri, untuk melakukan pendakian ke salah satu gunung tertinggi di Jawa Barat itu, dalam pekan ini.
Bahkan penutupan untuk kesekian kalinya itu, membuat mereka terpaksa kembali ke rumahnya masing-masing, meski sudah sampai di pintu masuk Gunung Putri."Rencana hari ini mau daftar, sabtu sudah naik melalui Jalur Putri, tapi keburu ditutup. Terpaksa ditunda sampai kembali dibuka," kata Fauzi pendaki warga Kecamatan Cianjur.