Di tengah pandemi COVID-19, permintaan burung berkicau di Palembang meningkat tajam

id Burung berkicau, burung, permintaan burung berkicau meningkat

Di tengah pandemi COVID-19, permintaan burung berkicau di Palembang meningkat tajam

Burung berkicau. (ANTARA/Yudi Abdullah/20)

Sejak adanya kebijakan bekerja dari rumah dampak COVID-19 akhir-akhir ini semakin banyak warga yang memelihara burung berkicau baik untuk dinikmati sendiri maupun dipersiapkan untuk mengikuti kompetisi burung berkicau
Palembang (ANTARA) - Permintaan burung berkicau di Kota Palembang, Sumatera Selatan, meningkat dalam kondisi pandemi Corona Virus Disease  2019 (COVID-19) tiga bulan terakhir.

Masyarakat  yang memiliki hobi memelihara burung berkicau sejak munculnya wabah COVID-19 akhir-akhir ini memiliki banyak waktu di rumah sehingga berupaya menambah koleksi peliharaan burung, kata Ragil Septian salah seorang pemilik penangkaran burung di kawasan Sekip Palembang, Minggu.

Burung berkicau yang paling banyak dicari pehobi burung seperti jenis  kacer, love bird, kenari, cucak rowo, ciblek, dan murai batu.

"Sejak adanya kebijakan bekerja dari rumah dampak COVID-19 akhir-akhir ini semakin banyak warga yang memelihara burung berkicau baik untuk dinikmati sendiri maupun dipersiapkan untuk mengikuti kompetisi burung berkicau," ujarnya.

Memelihara burung berkicau memberikan kepuasan dan kebanggaan tersendiri bagi pemiliknya terutama ketika memenangkan kompetisi.

Baca juga: Pencinta burung berkicau di Palembang kembangkan penangkaran

Selain sebagai hiburan di rumah, memelihara burung berkicau juga bisa dijadikan ladang bisnis yang cukup menjanjikan keuntungan yang besar.

Burung berkicau jika dipelihara dengan baik dan berhasil melatihnya mengeluarkan suara yang merdu, bisa bernilai tinggi setara dengan kendaraan bermotor roda dua, bahkan tidak sedikit yang berani memberikan mobil kepada pemilik burung berkicau terbaik, katanya

Menurut dia, burung berkicau yang dijualnya dengan harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah, sebagian besar merupakan hasil beternak sendiri yang indukannya dibeli dari sejumlah daerah di Sumsel dan provinsi tetangga bahkan ada yang dibeli dari Pulau Jawa.

Usaha penjualan burung berkicau memiliki prospek yang cukup cerah, bagi masyarakat yang tertarik menekuni usaha tersebut dan belajar beternak burung, dia siap berbagi ilmu dan pengalaman merintis penangkaran burung, ujar Ragil.
Baca juga: Harga burung juara berkicau bisa capai Rp600-700 juta