Jakarta (ANTARA) - Mazda Motor Corporation ikut ambil bagian dalam acara otomotif dua tahunan, yakni Tokyo Motor Show 2019, dengan memperkenalkan mobil listrik pertamanya yang diproduksi secara massal yaitu Mazda MX-30.
Sebagai line up terbarunya, MX-30 merupakan model generasi ketiga dari Mazda yang baru, dan kendaraan ini juga menawarkan pengalaman baru dalam berkendara. Melalui MX-30,
Mazda membuat pengemudi merasa lebih santai, memegang kendali sepenuhnya, dan menjadi satu kesatuan dengan mobil yang dikendarainya.
"Pada setiap era, Mazda ingin orang-orang mengalami saat-saat yang penuh semangat dalam hidup melalui mobil," kata Mazda's Representative Director,
President and CEO Mazda Motor Corporation Akira Marumoto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
MX-30 juga menawarkan waktu dan ruang yang lebih kreatif di dalam mobil, Mazda MX-30 juga dapat memberikan cara-cara baru dalam menggunakan kendaraan.
Mengusung etos Car-as-Art (Mobil sebagai Seni), mobil listrik ini didesain guna meningkatkan nilai artistik dan memperluas perwujudan dari bahasa desain Mazda, Mazda’s Kodo-Soul of Motion.
"Kami akan terus berusaha untuk menghadirkan produk dan teknologi yang kreatif, sehingga pelanggan kami akan menyukai dan percaya pada Mazda untuk waktu yang lama," katanya pula.
Didasarkan pada konsep "Human Modern", desain dari mobil listrik ini tetap menganut desain Kodo yang indah pada mobil-mobil Mazda yang diselaraskan dengan perubahan nilai-nilai dan gaya hidup yang baru.
Pada bagian dalam, kendaraan ini memberikan kesan terbuka pada kabin, material yang digunakan juga ramah lingkungan seperti gabus dan kain yang terbuat dari bahan daur ulang dan dapat menciptakan ruang dalam yang nyaman.
Selain itu, MX-30 mengadopsi freestyle doors 2, sehingga pelanggan dapat menemukan cara-cara baru dan kreatif dalam berkendara serta memberikan kegembiraan mengemudi Jinba-ittai yang hadir pada setiap mobil Mazda termasuk mobil listrik ini.
Mazda MX-30 menggunakan teknologi penggerak listrik baru yang dihadirkan oleh Mazda, yakni e-Skyactive. Teknologi itu dapat menggabungkan respons yang luar biasa dengan peringai dinamis yang halus untuk mencapai kinerja yang memuaskan.
Berita Terkait
Kemendag: Harga MinyaKita tembus Rp17.058 per liter
Senin, 18 November 2024 13:18 Wib
Usulan pembentukan badan khusus urusan sawit
Senin, 18 November 2024 13:09 Wib
Kemendag: Kenaikan MinyaKita diindikasikan ada transaksi antarpengecer
Senin, 18 November 2024 13:04 Wib
Pertamina pastikan keberlanjutan pemberdayaan di lapas perempuan Jambi
Senin, 18 November 2024 12:57 Wib
Menperin: MoU koperasi petambak garam-industri jadi langkah strategis
Senin, 18 November 2024 12:47 Wib
Mentan segera pangkas regulasi penyaluran pupuk bersubsidi
Senin, 18 November 2024 12:17 Wib