Angin langkisau Palembang berpotensi di daerah lain

id angin,berita sumsel,berita palembang,antara sumsel,antara palembang,bmkg,berita hari ini,fasilitas olahraga rusak,Nuga Putrantijo,angin langkisau

Angin langkisau Palembang berpotensi di daerah lain

Tribun arena tenis lapangan yang berada di Jakabaring Sport City (JSC) ambruk dilanda angin puting beliung. (ANTARA News Sumsel/Nova Wahyudi/dol)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Klimatologi Kelas I Kenten Palembang, Sumatera Selatan, menyatakan angin langkisau yang melanda kawasan pusat olahraga Jakabaring berpotensi terjadi di daerah lain.

Dalam kondisi musim pancaroba atau peralihan dari kemarau ke musim hujan berpotensi terjadi bencana angin langkisau seperti Jakabaring yang mengakibatkan kerusakan beberapa fasilitas olahraga dan atap stasiun kereta api layang (LRT), kata Kepala Stasiun Krimatalogi Kelas I Kenten Nuga Putrantijo, di Palembang, Sabtu.

Dia menjelaskan, kecepatan angin di sekitar kawasan Jakabaring yang menjadi pusat kegiatan pertandingan sejumlah cabang olahraga Asian Games pada Agustus 2018 mencapai 50 km perjam dengan curah hujan 11 milimeter.

Hujan lebat dan angin kencang yang terjadi di kawasan Jakabaring pada hari ini diakibatkan awan Cumulonimbus atau awan hujan hitam pekat serta kondisi udara yang relatif hangat di sekitar daerah pertumbuhan awan tersebut menyebabkan perbedaan tekanan yang sangat signifikan sehingga dapat menimbulkan angin kencang.

"Potensi hujan lebat dan angin kencang pada siang hingga sore hari seperti yang terjadi hari ini memungkinkan terjadi lagi di Palembang dan 16 kabupaten/kota Sumsel lainnya pada musim pancaroba ini," ujarnya.

Melihat kondisi tersebut, ia mengimbau masyarakat di Sumsel pada musim peralihan dari kemarau ke musim hujan sekarang ini agar mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana angin langkisau atau yang biasa dikenal puting beliung.

Dengan kewaspadaan yang tinggi, ketika terjadi angin kencang disertai turunnya hujan bisa meminimalkan kerugian masyarakat dan dicegah timbulnya korban jiwa, kata Nuga.