Putri Gubernur Sumsel serahkan hewan langka

id kukang,Leony Marezza Putri,Ratu Tenny Leriva,Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru,hewan langka,bksda,berita sumsel,berita palembang,antara palembang

Putri Gubernur Sumsel serahkan hewan langka

Kukang Sumatera. (ANTARA FOTO)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Dua putri Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Leony Marezza Putri dan Ratu Tenny Leriva, menyerahkan hewan langka jenis kukang ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Palembang.

"Waktu itu saya ke Pasar Burung Palembang. Rencananya mau beli ikan hias tetapi ditemukan hewan kukang," kata Leony dalam siaran pers yang diterima Antara di Palembang, Rabu.

Waktu itu, kata dia, suaminya iseng-iseng bertanya kepada pedagang apakah menjual burung hantu. Namun, malah pedagang itu mengeluarkan kotak sepatu dan menawarkan hewan lainnya.

Karena penasaran, dia dan suaminya (Bustarosa) pun langsung membuka kotak sepatu tersebut dan ditemukan hewan langka tersebut.

Melihat hewan itu, suaminya pun memberi tahu jika kukang itu merupakan hewan langka yang dilindungi. Jika sengaja memeliharanya, bakal kena sanksi.

Menurut dia, karena hewan tersebut dilindungi, dia menyerahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam walaunpun kukang tersebut sudah dibeli seharga Rp350 ribu.

"Kami kasihan dan tahu juga kalau kukang ini dilindungi. Kasihan diperjualbelikan seperti itu sehingga kami beli Rp350 ribu, selanjutnya diserahkan kepada petugas BKSDA," katanya.

Ia berharap pihak yang berwenang dapat melakukan razia secara rutin agar hewan-hewan langka yang dilindungi bisa tetap terjaga dan tidak punah.

Sementara itu, Kasubag Tata Usaha BKSDA Sumsel Sunyoto mengatakan bahwa kukang tersebut berjenis kelamin perempuan.

Kukang termasuk hewan yang dilindungi sesuai Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990. Penyebaran hewan ini sendiri hanya ada di Pulau Sumatra dan Pulau Jawa. Sanksinya jika diperdagangkan, dapat dipenjara sampai 5 tahun dan denda Rp100 juta.

Menurut dia, setelah hewan ini diserahkan kepada pihaknya, selanjutkan akan dirawat untuk dicek fisiknya terlebih dahulu oleh dokter hewan di BKSDA Sumsel setelah diketahui kesehatannya sudah benar-benar sehat baru dapat dilepasliarkan.