Belilah alat pemadam sebelum kebakaran

id Apar,Kebakaran,Damkar

Belilah alat pemadam sebelum kebakaran

Arsip- Sidak Kelengkapan Pemadam Kebakaran Kepala Badan Penangulangan Bencana-Pemadam Bahaya Kebakaran (BPB-PBK) Dicky Lengardi Tatung (kiri) bersama anggotanya melakukan pemeriksaan tabung Alat Pemadam Api Ringan (APAR) saat sidak di sejumlah hotel dan tempat hiburan di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (7/12). Dalam sidak tersebut banyak ditemukan alat pemadam api ringan (fire extinguisher) kadarluarsa, Hydrant terkunci dan selang pemadam tak berfungsi. (Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/dol/16)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Masyarakat diimbau untuk tidak pelit membeli alat pemadam kebakaran (apar) demi keselamatan saat terjadi kebakaran, kata Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Palembang Al-Chaidir. 

"Apar itu gunanya kalau ada sumber api dari korsleting atau gas meledak bisa langsung dipadamkan, apar sangat penting untuk mencegah api merembet seluruh bangunan," kata Al-Chaidir kepada Antara News Sumsel, Rabu. 

Menurutnya di Palembang banyak kasus kebakaran rumah sebenarnya tidak perlu terjadi seandainya pemilik rumah memiliki apar, terutama rumah yang memiliki usaha kuliner dan bersentuhan langsung dengan api. 

Idealnya setiap rumah memiliki apar dan informasi petunjuk penyelamatan diri saat terjadi kebakaran, seperti yang banyak tertera di gedung bertingkat.

Harga apar sendiri cukup terjangkau jika dibandingkan dengan kerugian materi seandainya terjadi kebakaran. 

Dia menjelaskan masyarakat pada umumnya masih melakukan cara-cara tradisional saat kemunculan api akibat korsleting atau kompor meledak, misalnya menggunakan karung goni basah atau handuk, namun acapkali karena panik masyarakat langsung menyiramkan air, padahal cara tersebut cukup fatal. 

"Kalau kompor meledak lalu langsung disiram air, maka api akan terangkat ke atas lalu merembet ke dinding atau atap, alhasil api membesar, seandainya pakai apar api langsung padam," ujar Alchaidir. 

Ia menambahkan, masyarakat bisa membeli apar di toko, mall atau di pasar 16 Ilir.

Harga yang ditawarkan tergantung ukuran, misalnya ukuran 2 liter berkisar Rp250.000 - Rp300.000, hingga ukuran terbesar 6 liter harganya Rp600.000.

"Coba masyarakat hitung sendiri kerugian seandainya rumah mereka terbakar, berapa juta kira-kira dibandingkan membeli apar seharga Rp300.000 kerugian itu bisa dicegah, maka kami imbau masyarakat beli lah apar," lanjut Al-Chaidir. 

Apalagi jika warga tinggal di pemukiman padat penduduk dan lorong sempit, dimana mobil damkar sulit menerobos masuk jika terjadi kebakaran, pihaknya meminta paling tidak salah satu warga  memiliki apar di rumah. 

Pihaknya juga mengingatkan masyarakat saat ini Kota Palembang sudah masuk musim kemarau, dimana cuaca menjadi lebih panas dan kasus kebakaran pun meningkat, tak kurang selama rentang Juli - Agustus  sudah terjadi 23 kasus kebakaran dalam 13 hari, baik lahan maupun pemukiman, maka masyarakat harus lebih waspada.