Perajin pakaian khas Palembang kembangkan batik

id perajin pakaian khas daerah, pakaian khas palembang, batik, kain batik, kemeja batik, batik palembang

Perajin pakaian khas Palembang kembangkan batik

Seorang petugas toko menunjukkan salah satu motif batik khas Palembang di salah satu gerai kain khas di Kota Palembang. (Foto Antarasumsel.com/13/Feny Selly/Aw)

...Beberapa motif batik yang mulai dikembangkan seperti motif jupri, kain songket, dan motif kain jumputan yang dimodifikasi dengan motif batik tersebut...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Perajin pakaian khas Kota Palembang, Sumatera Selatan, yang selama ini mengembangkan kain tenun songket, tajung, dan jumputan, kini berupaya mengembangkan batik khas daerah setempat.

"Kemeja siap pakai dengan motif batik khas Kota Palembang yang dipasarkan beberapa tahun terakhir ternyata diminati wisatawan nusantara maupun mancanegara sehingga akan terus dikembangkan dengan produk lainnya," kata Renita, salah seorang perajin di Palembang, Kamis.

Dia menjelaskan batik yang mulai dikembangkan perajin pakaian khas daerah ini, diminati wisatawan karena motifnya yang cukup unik dan tidak kalah bagusnya dengan batik dari daerah Jawa yang menguasai pasar nasional saat ini.

Beberapa motif batik yang mulai dikembangkan seperti motif jupri, kain songket, dan motif kain jumputan yang dimodifikasi dengan motif batik tersebut, katanya.

Menurut dia, pengembangan batik tersebut dilakukan sebagai upaya pelestarian seni dan budaya daerah, sehingga dapat terus menjadi kebanggaan dan mewarnai kehidupan masyarakat Palembang.

Selain itu, juga menyediakan cendera mata yang dapat diproduksi massal, cepat, murah, dan berkualitas.

Sebagai gambaran, kain tenun songket yang menjadi andalan perajin pakaian khas daerah ini harganya relatif mahal, diproduksi terbatas karena harus ditenun dengan waktu sekitar satu bulan per stelnya.

Dengan adanya pengembangan batik Palembang ini, harganya bisa bervariasi mulai dari Rp65.000 hingga Rp300.000 ke atas per potongnya karena pakaian khas daerah ini dapat diproduksi secara massal dengan cara dicap, kata Renita.

Sementara perajin lainnya Hamidah mengatakan batik Palembang ternyata tidak hanya diminati wisatawan mancanegara, tetapi wisatawan nusantara dari Pulau Jawa yang juga memiliki kerajinan tradisional tersebut menggemarinya, karena motifnya khas dan berbeda dengan batik dari daerah mereka.

Selain itu, batik daerah ini diminati karena motifnya lebih cerah dan khas seperti songket serta harganya cukup terjangkau berkisar Rp100.000 hingga Rp300.000 per potong tergantung motif dan kualitas bahannya, katanya.

Sementara, jika membeli cendera mata yang menggunakan bahan dasar dari kain tenun songket atau kain jumputan, harganya cukup mahal yakni bisa mencapai Rp500.000 - Rp2.000.000 ke atas, ujarnya.