Jakarta (ANTARA) - Pintu Academy memprediksi pasar kripto mulai menguat memasuki tahun 2023.
Dirangkum dari analisis pasar mingguan dari tim Pintu Academy, sepekan terakhir terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi harga kripto, diantaranya turunnya inflasi hingga perkiraan suku bunga yang akan naik.
Berdasarkan analisis pasar Pintu Academy berjudul “Pasar Crypto Tembus MA 200 Minggu, BTC Lanjutkan Tren Kenaikan Seminggu Terakhir” pada Jumat, dari segi analisis makroekonomi dilansir data dari Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis Rabu minggu lalu menunjukkan bahwa Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat turun hampir 18,0 persen year-on-year pada pertengahan 2022 menjadi 6,2 persen pada akhir tahun.
Baik bagian barang maupun jasa dari PPI mengalami penurunan inflasi. Hal ini memberikan ruang bagi Federal Reserve (Fed) untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga.
Terkait kenaikan suku bunga, berdasarkan jajak pendapat Reuters pekan lalu, mayoritas ekonom di Amerika Serikat memperkirakan Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan berikutnya.
Pergerakan pasar kripto pekan lalu merangkak naik dan saat ini berada di atas garis resistensi Moving Average (MA) 200 minggu.
"Ini merupakan indikasi positif di mana sebelumnya hampir empat bulan lamanya pasar kripto berada di bawah garis resistensi tersebut," kata Timothius Martin, Chief Marketing Officer Pintu.
Adapun dari sisi grafik harian, indikator Relative Strength Index (RSI) suatu indikator yang menentukan kondisi pasar sedang overbought atau oversold menunjukkan bahwa aset kripto Bitcoin (BTC) saat ini tengah overbought yaitu kondisi di mana harga sudah mengalami kenaikan signifikan dan telah mencapai titik jenuh.
Dampak dari indikator tersebut diperkirakan akan ada kemungkinan pembalikan harga dalam jangka pendek dan BTC harus mengonfirmasi pada titik support di harga 19.500 dolar AS dan 18.000 dolar AS sebelum kemungkinan adanya kenaikan harga.
"Performa aset crypto awal tahun 2023 berangsur positif, namun Bitcoin dan Ethereum saat ini berada di dekat titik resistensi, sehingga pergerakan pasar masih perlu dipantau karena sangat penting dalam menentukan arah investasi pada jangka pendek maupun menengah," kata Timothius.
Dirangkum dari analisis pasar mingguan dari tim Pintu Academy, sepekan terakhir terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi harga kripto, diantaranya turunnya inflasi hingga perkiraan suku bunga yang akan naik.
Berdasarkan analisis pasar Pintu Academy berjudul “Pasar Crypto Tembus MA 200 Minggu, BTC Lanjutkan Tren Kenaikan Seminggu Terakhir” pada Jumat, dari segi analisis makroekonomi dilansir data dari Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis Rabu minggu lalu menunjukkan bahwa Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat turun hampir 18,0 persen year-on-year pada pertengahan 2022 menjadi 6,2 persen pada akhir tahun.
Baik bagian barang maupun jasa dari PPI mengalami penurunan inflasi. Hal ini memberikan ruang bagi Federal Reserve (Fed) untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga.
Terkait kenaikan suku bunga, berdasarkan jajak pendapat Reuters pekan lalu, mayoritas ekonom di Amerika Serikat memperkirakan Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan berikutnya.
Pergerakan pasar kripto pekan lalu merangkak naik dan saat ini berada di atas garis resistensi Moving Average (MA) 200 minggu.
"Ini merupakan indikasi positif di mana sebelumnya hampir empat bulan lamanya pasar kripto berada di bawah garis resistensi tersebut," kata Timothius Martin, Chief Marketing Officer Pintu.
Adapun dari sisi grafik harian, indikator Relative Strength Index (RSI) suatu indikator yang menentukan kondisi pasar sedang overbought atau oversold menunjukkan bahwa aset kripto Bitcoin (BTC) saat ini tengah overbought yaitu kondisi di mana harga sudah mengalami kenaikan signifikan dan telah mencapai titik jenuh.
Dampak dari indikator tersebut diperkirakan akan ada kemungkinan pembalikan harga dalam jangka pendek dan BTC harus mengonfirmasi pada titik support di harga 19.500 dolar AS dan 18.000 dolar AS sebelum kemungkinan adanya kenaikan harga.
"Performa aset crypto awal tahun 2023 berangsur positif, namun Bitcoin dan Ethereum saat ini berada di dekat titik resistensi, sehingga pergerakan pasar masih perlu dipantau karena sangat penting dalam menentukan arah investasi pada jangka pendek maupun menengah," kata Timothius.