Los Angeles (ANTARA) - Pertempuran terjadi di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina dan pasukan Rusia menembakkan roket dari berbagai sisi.
Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Twitter pada Jumat berdasarkan laporan wali kota setempat tentang serangan Rusia di sana.
Reuters belum dapat memverifikasi kebenaran informasi itu.
Baca juga: Mewaspadai dampak serangan siber perang Rusia-Ukraina
Baca juga: Ukraina minta dukungan Indonesia
"Tentara Rusia menembak dari semua sisi ke PLTN Zaporizhzhia, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa," cuit Kuleba.
"Kebakaran telah terjadi. Jika (PLTN) itu meledak, ledakannya bisa 10 kali lebih besar daripada Chernobyl! Rusia harus SEGERA menghentikan serangannya, izinkan pemadam kebakaran, dirikan zona keamanan!" tulis Kuleba.
Kecelakaan nuklir terburuk dalam sejarah menimpa PLTN Chernobyl pada 1986 saat Ukraina menjadi bagian dari Uni Soviet.
Sumber: Reuters
Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Twitter pada Jumat berdasarkan laporan wali kota setempat tentang serangan Rusia di sana.
Reuters belum dapat memverifikasi kebenaran informasi itu.
Baca juga: Mewaspadai dampak serangan siber perang Rusia-Ukraina
Baca juga: Ukraina minta dukungan Indonesia
"Tentara Rusia menembak dari semua sisi ke PLTN Zaporizhzhia, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa," cuit Kuleba.
"Kebakaran telah terjadi. Jika (PLTN) itu meledak, ledakannya bisa 10 kali lebih besar daripada Chernobyl! Rusia harus SEGERA menghentikan serangannya, izinkan pemadam kebakaran, dirikan zona keamanan!" tulis Kuleba.
Kecelakaan nuklir terburuk dalam sejarah menimpa PLTN Chernobyl pada 1986 saat Ukraina menjadi bagian dari Uni Soviet.
Sumber: Reuters