Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku heran setiap kunjungannya ke luar daerah dalam rangka kedinasan selalu ditafsirkan ke 2024 yang dikenal sebagai tahun politik.
"Tapi saya juga tidak bisa menyalahkan karena memang tak bisa dihindari," ujarnya ditemui usai bertemu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Sabtu sore.
Tahun 2024 disebut tahun politik karena dijadwalkan digelar pesta demokrasi secara serentak, yakni Pemilihan Umum Legislatif beserta Pemilihan Presiden, serta digelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di tahun sama.
Pertemuan antara Ridwan Kamil dan Khofifah merupakan kali kedua dalam kurun waktu dua bulan.
Pertama pada 19 April 2021 di Jawa Barat, Khofifah bersilaturahim ke Gedung Sate di Bandung, kemudian hari ini di Gedung Negara Grahadi di Surabaya.
"Ini semata-mata sopan santun saya membalas kunjungan Ibu Gubernur Jatim ke Jabar dulu, plus ada agenda-agenda produktif yang bisa disinkronkan," ucap Kang Emil, sapaan akrabnya.
"Nanti kalau sudah jelas-jelas, ya pasti media bisa melihat secara lebih objektif," kata dia menambahkan.
Pada kunjungannya ke Surabaya, Ridwan Kamil berkesempatan survei lokasi untuk kemudian didesainkan bangunan masjid yakni di Islamic Centre Surabaya.
Selain itu, kata dia, ia dan Khofifah bersama-sama di kepengurusan asosiasi daerah penghasil migas dan energi terbarukan.
"Setelah ini ada tim teknis membahas perjuangan daerah mendapatkan keadilan terkait bagi hasil migas," tutur-nya.
Tak itu saja, Ridwan Kamil juga dijadwalkan bertemu Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada Minggu, 30 Mei 2021.
"Saya rencana balik ke Bandung Minggu. Saya minta izin kepada Ibu Gubernur, dan kalau pak wali kota berkenan, saya mau sowan ke beliau sebelum pamit besok," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Jatim hanya tersenyum dan menjawab singkat ketika disinggung tentang wacana duet Khofifah-Ridwan Kamil di Pemilihan Presiden 2024.
"Ayo rek, ayo rek," kata Khofifah kepada wartawan ketika dikonfirmasi dan mengajak kembali Ridwan Kamil jalan melihat-lihat sejumlah sudut di Islamic Centre Surabaya.
"Tapi saya juga tidak bisa menyalahkan karena memang tak bisa dihindari," ujarnya ditemui usai bertemu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Sabtu sore.
Tahun 2024 disebut tahun politik karena dijadwalkan digelar pesta demokrasi secara serentak, yakni Pemilihan Umum Legislatif beserta Pemilihan Presiden, serta digelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di tahun sama.
Pertemuan antara Ridwan Kamil dan Khofifah merupakan kali kedua dalam kurun waktu dua bulan.
Pertama pada 19 April 2021 di Jawa Barat, Khofifah bersilaturahim ke Gedung Sate di Bandung, kemudian hari ini di Gedung Negara Grahadi di Surabaya.
"Ini semata-mata sopan santun saya membalas kunjungan Ibu Gubernur Jatim ke Jabar dulu, plus ada agenda-agenda produktif yang bisa disinkronkan," ucap Kang Emil, sapaan akrabnya.
"Nanti kalau sudah jelas-jelas, ya pasti media bisa melihat secara lebih objektif," kata dia menambahkan.
Pada kunjungannya ke Surabaya, Ridwan Kamil berkesempatan survei lokasi untuk kemudian didesainkan bangunan masjid yakni di Islamic Centre Surabaya.
Selain itu, kata dia, ia dan Khofifah bersama-sama di kepengurusan asosiasi daerah penghasil migas dan energi terbarukan.
"Setelah ini ada tim teknis membahas perjuangan daerah mendapatkan keadilan terkait bagi hasil migas," tutur-nya.
Tak itu saja, Ridwan Kamil juga dijadwalkan bertemu Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada Minggu, 30 Mei 2021.
"Saya rencana balik ke Bandung Minggu. Saya minta izin kepada Ibu Gubernur, dan kalau pak wali kota berkenan, saya mau sowan ke beliau sebelum pamit besok," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Jatim hanya tersenyum dan menjawab singkat ketika disinggung tentang wacana duet Khofifah-Ridwan Kamil di Pemilihan Presiden 2024.
"Ayo rek, ayo rek," kata Khofifah kepada wartawan ketika dikonfirmasi dan mengajak kembali Ridwan Kamil jalan melihat-lihat sejumlah sudut di Islamic Centre Surabaya.