Palembang (ANTARA) - Pengelola Museum Negeri Balaputra Dewa Palembang, Sumatera Selatan mengajak masyarakat yang memiliki koleksi berbagai benda bersejarah menghibahkannya ke museum agar bisa dinikmati banyak orang.
"Koleksi benda bersejarah yang selama ini disimpan masyarakat di rumah diharapkan bisa diserahkan dan disimpan di museum," kata Kepala Museum Balaputra Dewa Palembang, Chandra Amprayadi di Palembang, Senin.
Pihaknya dalam beberapa bulan terakhir menambah koleksi berbagai benda bersejarah yang diperoleh dari hibah masyarakat.
"Sekarang ini kami sedang melakukan pendekatan kepada masyarakat yang memiliki koleksi artefak zaman Kesultanan Palembang, dan kolonialisme Belanda berupa piring, kerajinan kuningan, dan lemari," ujarnya.
Dia menjelaskan koleksi museum diupayakan terus bertambah sehingga dapat meningkatkan daya tarik masyarakat dan wisatawan mengunjungi museum yang menyimpan koleksi mulai dari zaman prasejarah, zaman Kerajaan Sriwijaya, zaman Kesultanan Palembang, hingga zaman kolonialisme Belanda.
Berdasarkan data, dalam tiga tahun terakhir pihaknya telah menambah 2.000 koleksi baru yang diperoleh dari hibah masyarakat dari berbagai daerah di Sumsel dan provinsi lainnya.
Bagi masyarakat yang memiliki koleksi benda bersejarah peninggalan zaman prasejarah, zaman Kerajaan Sriwijaya, zaman Kesultanan Palembang, hingga zaman kolonialisme Belanda diharapkan bisa menghibahkannya ke Museum Balaputra Dewa di Jalan Srijaya I Nomor 28 kawasan KM 6,5 Palembang.
"Barang yang dihibahkan ke museum akan dipelihara dengan baik dan dipamerkan untuk umum dengan mencantumkan keterangan yang menyebutkan nama pemilik koleksi tersebut," kata Chandra.
"Koleksi benda bersejarah yang selama ini disimpan masyarakat di rumah diharapkan bisa diserahkan dan disimpan di museum," kata Kepala Museum Balaputra Dewa Palembang, Chandra Amprayadi di Palembang, Senin.
Pihaknya dalam beberapa bulan terakhir menambah koleksi berbagai benda bersejarah yang diperoleh dari hibah masyarakat.
"Sekarang ini kami sedang melakukan pendekatan kepada masyarakat yang memiliki koleksi artefak zaman Kesultanan Palembang, dan kolonialisme Belanda berupa piring, kerajinan kuningan, dan lemari," ujarnya.
Dia menjelaskan koleksi museum diupayakan terus bertambah sehingga dapat meningkatkan daya tarik masyarakat dan wisatawan mengunjungi museum yang menyimpan koleksi mulai dari zaman prasejarah, zaman Kerajaan Sriwijaya, zaman Kesultanan Palembang, hingga zaman kolonialisme Belanda.
Berdasarkan data, dalam tiga tahun terakhir pihaknya telah menambah 2.000 koleksi baru yang diperoleh dari hibah masyarakat dari berbagai daerah di Sumsel dan provinsi lainnya.
Bagi masyarakat yang memiliki koleksi benda bersejarah peninggalan zaman prasejarah, zaman Kerajaan Sriwijaya, zaman Kesultanan Palembang, hingga zaman kolonialisme Belanda diharapkan bisa menghibahkannya ke Museum Balaputra Dewa di Jalan Srijaya I Nomor 28 kawasan KM 6,5 Palembang.
"Barang yang dihibahkan ke museum akan dipelihara dengan baik dan dipamerkan untuk umum dengan mencantumkan keterangan yang menyebutkan nama pemilik koleksi tersebut," kata Chandra.