Palembang (ANTARA Sumsel) - Rumah Sakit Umum Daerah Bari Palembang diprogramkan ditingkatkan kualitasnya menjadi rumah sakit berkelas memiliki fasilitas sama dengan hotel bintang, sehingga siapapun yang ingin berobat merasa lebih nyaman dan menyenangkan bukan malah cenderung anti.

Anggota DPRD Kota setempat Agus Tridasa, di Palembang, Kamis mengatakan pihaknya menargetkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bari tersebut dibangun dengan fasilitas layanan seperti hotel bintang lima.

Dengan demikian sangat realistis kalau dianggarkan dana sebesar Rp8,8 miliar untuk menjadikan rumah sakit tersebut sesuai dengan target, katanya.

Menurut dia, pihaknya menyetujui anggaran penyediaan berbagai fasilitas pendukung dan "landscape" sebesar Rp8,8 miliar.

Dana tersebut mesti dimanfaatkan secara optimal guna merealisasikan tersedianya rumah sakit memiliki fasilitas dan layanan berkelas hotel bintang lima dengan tarif yang murah.

Ia mengatakan, pemantauan terhadap pelaksanaan proyek di RSUD Bari tersebut akan dilakukan intensif.

Hal itu, untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan ketika proyek dilaksanakan, sehingga target terealisasi tepat sasaran.

Dia menjelaskan, saat ini RSUD Bari memang telah tertata secara baik, tetapi kalau diprosentasekan baru sekitar 70 persen dari target.

Karena itu, pihaknya akan terus mendorong agar rumah sakit yang kini statusnya badan layanan umum daerah selesai.

Direktur RSUD Bari, Makkiani menambahkan pihaknya menargetkan pelaksanaan "landscape", seperti perbaikan taman dan pengaturan bangunan serta penyediaan sarana parkir dan pembangunan jalan selesai pertengahan tahun.

Proyek senilai RP8,8 miliar tersebut bukan hanya sekedar membangun taman, tetapi juga melaksanakan berbagai pekerjaan yang sampai kini masih tertunda termasuk ruangan VIP dan drainase.

Selain itu, Makkiani menambahkan pihaknya juga akan menambah 24 tempat tidur khusus bersalin.

Penambahan tempat tidur pasien bersalin tersebut sebagai langkah untuk meningkatkan pelayanan yang kini semakin banyak melahirkan di rumah sakit itu, terutama peserta program jaminan persalinan.

Ia mengatakan, sebanyak 265 tempat tidur yang ada kini mereka optimalkan, tetapi tetap harus dilakukan penambahan.

Penambahan satu tempat tidur saja tentunya sangat berpengaruh dengan operasional yang mereka lakukan baik dari biaya maupun tenaga medis.(Nila)

Pewarta :
Editor : M. Suparni
Copyright © ANTARA 2024