Upaya menghapus doping dari wajah binaraga

id binaraga,doping,PON XXI, PON Aceh-Sumut

Upaya menghapus doping dari wajah binaraga

Atlet binaraga Papua Cornelius Amo (dua kanan) memperagakan salah satu gerakan tubuh dalam pertandingan binaraga kelas 60 kilogram PON Papua di Auditorium Universitas Cenderawasih, Jayapura, Papua, Senin (4/10/2021). . ANTARA FOTO/Indrayadi TH/tom. (Antara Foto/Indrayadi TH)

Kendati demikian, ADEL bukan berarti jaminan bahwa atlet tersebut bebas doping. Tapi setidaknya ADEL memberikan ruang kepada atlet untuk lebih punya pengetahuan tentang doping karena banyak kasus doping di beberapa PON sebelumnya terjadi akibat ketidaktahuan

"Kami cabang olahraga pertama yang memelopori bahwa semua peserta PON wajib mempunyai sertifikat anti-doping," demikian kata Ketua Umum PP PBFI Irwan Alwi.

Jika saat pertandingan nanti masih ditemukan adanya atlet yang menggunakan doping, maka PP PBFI bisa langsung menunjuk muka bahwa itu adalah sebuah kesengajaan.

Irwan Alwi pun mewanti-wanti agar atlet, pelatih, dan ofisial menaati aturan anti-doping. Karena bukan tidak mungkin ancaman dari KONI dapat berlaku pada PON edisi berikutnya.

Pro-Kontra

Ancaman tidak dipertandingkannya binaraga dari PON jika ditemukan atlet menggunakan doping mendapat reaksi beragam. Ada yang setuju ada pula yang menolak keras.

Salah satu yang menolak yakni dari Ketua Umum PBFI DKI Jakarta Estepanus Tengko. Ia menyebut bahwa Pengprov selalu mengedukasi dan mengontrol atletnya secara ketat agar terbebas dari doping.

Namun jika atlet tetap nakal, maka itu di luar kewenangan pengurus. Ia menekankan bahwa yang seharusnya mendapat sanksi yakni atlet yang bersangkutan bukan organisasi. Karena bagi dia tidak fair jika atlet terlibat, imbasnya ke organisasi yang sudah berjuang keras memerangi doping.

Begitu juga dengan PBFI Papua. Sekretaris Umum PBFI Papua Billy P. Watori menyebut sanksi yang diberikan haruslah kepada Pengprov dan atlet. Organisasi induk tak bosan-bosan mengingatkan untuk bebas dari doping.

PP PBFI sejauh ini sudah proaktif dengan IADO agar olahraga ini bebas dari penggunaan zat terlarang. Tinggal bagaimana atlet dan Pengprov berkomitmen terhadap aturan tersebut.

Hati-hati

Ketatnya mengenai aturan doping membuat atlet mesti berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan atau minuman. Atlet harus menjaga asupan gizi dan nutrisi dengan tidak mengkonsumsi makanan maupun minuman secara sembarangan.

Hal tersebut yang dilakukan atlet binaraga Jawa Barat, Satria Dewandi. Atlet yang akan turun di nomor 85kg itu selalu mengonsultasikan asupan gizi dengan dokter khusus. Ia tidak mau apa yang ia konsumsi malah mencelakakan dirinya.

Tak hanya makanan dan minuman, Obat-obatan pun harus atas rekomendasi dokter. Di samping itu, pola diet juga diperhatikan betul. Bahkan ia telah melakukannya berbulan-bulan lamanya.

Begitu juga dengan atlet binaraga Aceh. Segala asupan gizi, nutrisi, dan mineral dijaga ketat oleh ofisial tim. Mereka tak ingin doping mencoreng nama kontingen Aceh dalam PON, apalagi kali ini bertindak sebagai tuan rumah.

Doping bagi kontingen Aceh tidak hanya merusak nilai-nilai sportivitas dan penghormatan kepada lawan, juga menjadi catatan buruk di hadapan publik sendiri.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Upaya menghapus doping dari wajah binaraga