Kekuatan beragama kunci keharmonisan berbangsa

id Siti Ruhaini Dzuhayatin,KSP,Umat Beragama

Kekuatan beragama kunci keharmonisan berbangsa

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Siti Ruhaini Dzuhayatin saat memberikan keterangan kepada awak media di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (10/6/2024). ANTARA/Narda Margaretha Sinambela.


Pada Sabtu (30/12/2023), Kementerian Agama mendorong Kelompok Kerja (Pokja) Majelis Taklim dan Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) untuk bersinergi membina umat, sebagai upaya meningkatkan kualitas kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara.

"Majelis taklim dan penyuluh agama dapat bersinergi. Tugas kami adalah mendukung, memfasilitasi, dan mengafirmasi peningkatan kapasitas," ujar Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kamaruddin Amin dalam keterangannya.

Kamaruddin mengatakan penyuluh agama dan majelis taklim adalah dua entitas yang sangat sentral perannya dalam masyarakat.

Beberapa penelitian di Litbang Kemenag menemukan bahwa diseminasi pemahaman keagamaan atau peningkatan literasi keagamaan di masyarakat bersumber dari majelis taklim. Menurut dia, ada 97 ribu majelis taklim yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Direktur Penerangan Agama Islam Ahmad Zayadi mengatakan IPARI dan Pokja Majelis Taklim selain akan melakukan gerakan bersama penguatan moderasi beragama, juga akan sekaligus penguatan bela negara.

"Kita akan bersama Kementerian Pertahanan mendiskusikan tentang bagaimana format bela negara. Ini akan inline dengan kegiatan moderasi beragama dan kegiatan bela negara," kata Zayadi.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KSP: Kekuatan beragama kunci keharmonisan berbangsa