“Talenta lokal Indonesia bisa dibilang sangat membanggakan. Namun demikian, para founder ini masih membutuhkan bimbingan lebih jauh, dan mereka membutuhkan tim seperti Antler, yang mempunyai pemahaman kuat di lanskap pengembangan bisnis Indonesia. Melalui pendekatan investasi ‘Day Zero’, kami ingin mengantarkan mereka untuk naik level dari 0 ke 1, dan seterusnya," kata Agung.
Pembinaan ini sangat penting terutama karena ekonomi digital Indonesia akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dalam beberapa tahun mendatang.
Ia menambahkan bahwa lanskap perkembangan startup di Indonesia didominasi oleh para founder yang mempunyai nasionalisme tinggi dan komitmen kuat untuk menciptakan dampak sosial untuk negeri.
"Semangat nasionalisme dan kontribusi sosial inilah yang membuat Indonesia melahirkan begitu banyak founder sukses. Antler memahami betul pentingnya etos nasional ini, dan bertekad untuk membantu para founder agar bisa menyumbang kontribusi yang lebih besar lagi bagi negara," imbuh Agung.
Investasi ala “Day Zero” tidak hanya memberikan dukungan materiil kepada para startup. Lebih dari itu, Antler membimbing para startup muda dengan strategis, agar mereka bisa mencapai potensi optimal.
Harapannya, dukungan ini bisa memampukan startup untuk membuka lapangan kerja baru, berkontribusi pada perkembangan ekonomi, serta mendorong kemajuan dan adopsi teknologi yang lebih canggih.
Sejak berdiri pada tahun 2018, Antler telah berinvestasi kepada lebih dari 850 startup di seluruh dunia, yang telah menghasilkan lebih dari 6.000 lapangan kerja baru dan berkontribusi lebih dari 242 juta dolar pada PDB tahunan.
Pendaftaran baru
Venture Capital global Antler mengundang semua founder yang baru memulai perjalanan entrepreneurship-nya, serta semua startup yang sedang mencari pendanaan baru di Indonesia, untuk berpartisipasi dalam gelombang pendaftaran di bulan Oktober 2023.
Partisipan terpilih akan menjalani program intensif selama 10 minggu, untuk mendalami proses pengembangan bisnis yang optimal.
Agung menambahkan, Antler berharap dapat menjaring para founder yang memiliki gagasan solid, komitmen tinggi untuk mengubah gagasan tersebut menjadi kenyataan, dan kesiapan untuk berkolaborasi dan belajar dari jaringan global mentor, investor, dan sesama founder.
"Kami selalu mengapresiasi beragam solusi yang inovatif dan efektif. Kami ingin melihat bagaimana pandangan unik dari setiap founder bisa berkontribusi pada kesuksesan bisnis mereka, dan pada komunitas startup secara lebih luas,” katanya.
Ke depannya, Antler berencana untuk berinvestasi pada 30 startup di Indonesia pada tahun 2023. Investasi ini akan tersebar ke berbagai sektor, dengan prioritas khusus untuk sektor teknologi kesehatan (health-tech), teknologi pendidikan edutech), brand Direct to Consumer (D2C), teknologi finansial (fintech), software-as-a-service (SaaS), serta startup yang bergerak di upaya pemberdayaan UKM dan keberlanjutan lingkungan.
Sejauh ini, Antler memiliki 34 perusahaan portofolio di Indonesia, sebagian di antaranya telah didampingi sejak tahap paling awal (Day Zero).
Beberapa startup yang didukung oleh Antler antara lain: Academix di sektor Edtech; Agri Sparta di sektor Food and Agri Tech; Carenow+ di sekor health-tech; Geekzwolf di bidang Web3, dan Habaku sebagai SaaS.
Berita Terkait
Akupuntur cegah risiko hipoglikemik yang jadi faktor diabetes
Minggu, 26 Mei 2024 20:39 Wib
Jangan remehkan khasiat tanaman herbal untuk obat diabetes
Minggu, 26 Mei 2024 13:50 Wib
Pangkas rambut lifestyle dan peluang kerja
Minggu, 26 Mei 2024 1:00 Wib
UAS tausiyah di Mukomuko
Minggu, 26 Mei 2024 0:30 Wib
Kreator konten Halimah yang masuk TikTok Change Makers 2024
Sabtu, 25 Mei 2024 20:00 Wib
Jadwal terakhir tengok lukisan "Monalisa" versi pelukis lokasi di TIM
Sabtu, 25 Mei 2024 12:16 Wib