Jakarta (ANTARA) - Perusahaan rintisan (startup) menempati posisi kedua terbesar sebagai industri yang intensif menggunakan chatbot dalam kegiatan operasionalnya, menurut data dari jumlah bisnis yang dibantu oleh Kata.ai.
“Perusahaan startup merupakan kategori pelanggan kedua terbesar kami setelah segmen enterprise, jumlahnya mencapai 18,4 persen dari total bisnis yang kami dukung,” kata CEO & Co-Founder Kata.ai Irzan Raditya melalui siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.
Menurut Irzan, ragam bidang pada perusahaan rintisan tersebut bervariasi dan banyak, mulai dari e-commerce, edutech, healthcare, dan fintech. Kata.ai sendiri telah membantu lebih dari 150 bisnis lewat teknologi chatbot.
Salah satu alasan banyak perusahaan rintisan menggunakan chatbot, kata Irzan, berangkat dari kebutuhan mereka untuk bisa melakukan kegiatan operasional selama 24/7 dengan sumber daya serta investasi dana operasional yang lebih efisien.
Teknologi chatbot dapat difokuskan untuk melayani konsumen secara 24/7. Dengan teknologi ini, konsumen mampu berkomunikasi secara langsung dengan sebuah bisnis secara real time dengan tingkat akurasi pengenalan bahasa yang tinggi.
Walau pengembangan bahasa Indonesia dalam sistem memiliki tantangan sendiri karena banyaknya istilah serta slang yang berkembang, Irzan mengatakan produknya mempunyai ketepatan akurasi yang tinggi.
“Produk kami Kata Platform memiliki tingkat akurasi tinggi untuk mengenali bahasa Indonesia secara cepat dengan tingkat akurasi ketepatan mencapai 87 persen,” kata Irzan.
Dari sisi operasional, kehadiran manusia sebagai agen customer service dapat difokuskan kepada tingkat pekerjaan yang lebih sulit serta melibatkan sisi emosional terutama dalam kasus keluhan pelanggan.
Kecanggihan chatbot juga memberikan kesempatan bagi manusia untuk berfokus pada masalah yang belum bisa ditangani oleh chatbot sehingga penyusunan strategi operasional yang tepat mampu berorientasi ke arah bisnis yang semakin efisien serta produktif.
“Dengan menerapkan chatbot pada bisnis, riset internal kami membuktikan bisnis mampu menghemat biaya operasional sampai 70 persen,” ujar Irzan.
Berita Terkait
Kominfo: startup RI perlu kerja keras tingkatkan kemampuan inovasi
Selasa, 27 Februari 2024 15:59 Wib
Antler bantu "founder startup" Indonesia lewat Day Zero
Selasa, 22 Agustus 2023 9:20 Wib
Pakar nilai PHK bukan satu-satunya solusi startup digital
Jumat, 2 Desember 2022 13:45 Wib
Startup Sumsel dukung NFT konservasi harimau di platform Sweet Economy
Kamis, 27 Oktober 2022 12:01 Wib
Pendiri perusahaan rintisan diingatkan waspadai "bubble burst" akibat suku bunga naik
Jumat, 24 Juni 2022 10:16 Wib
Talenta digital penting untuk ciptakan startup Indonesia berkualitas
Kamis, 31 Maret 2022 12:50 Wib
Pesan bagi perempuan muda yang ingin berkarier di startup
Rabu, 9 Maret 2022 10:06 Wib
Youtap hadirkan fitur baru Belanja Stok
Kamis, 24 Februari 2022 12:24 Wib