Antler bantu "founder startup" Indonesia lewat Day Zero

id Startup, antler, pendanaan startup

Antler bantu "founder startup" Indonesia lewat Day Zero

Ilustrasi kerja sama dalam startup. (Pexels/Thirdman)

Jakarta (ANTARA) - Jumlah entrepreneur di Indonesia, terutama yang kini membangun usaha sebagai founder startup terus mengalami peningkatan, namun demikian proses membangun usaha tidak selalu berjalan mulus.

Mulai dari mencari co-founder yang bisa melengkapi satu sama lain, hambatan pengembangan startup, ide bisnis yang belum berkembang hingga jaringan mentor yang masih terbatas.

Fenomena inilah yang mendorong Venture Capital (VC) global tahap awal Antler untuk mengadopsi pendekatan "Day Zero" dalam berinvestasi seperti tertulis dalam keterangan pers Antler yang diterima di Jakarta pada Selasa.

Berbeda dengan VC tradisional dan akselerator yang berfokus mendukung startup yang sudah mapan, Antler ingin berinvestasi kepada para founder sejak awal perjalanan entrepreneurship mereka.

Hal ini jugalah yang menginspirasi pemilihan nama “Day Zero” atau hari pertama yang melambangkan awal perjalanan usaha dari sebuah startup.

Cerminan pendekatan Antler kepada para startup ini terlihat dari dukungan-dukungan seperti mempertemukan para founder dengan co-founder potensial, memberikan pendanaan pre-seed untuk startup terpilih, menghadirkan mentor berupa entrepreneur berpengalaman, dan membuka akses ke jaringan kemitraan dan penasehat atau advisor global.

Partner Antler, Agung Bezharie Hadinegoro, yang sebelumnya telah membantu modernisasi 500.000 warung Indonesia melalui Warung Pintar Group, melihat Indonesia sebagai ladang yang menjanjikan untuk melahirkan banyak founder startup tangguh.

Para founder di Indonesia dianggap mampu mengatasi berbagai tantangan yang ada di dalam negeri. Ia sendiri telah melalui tantangan tersebut secara langsung, mulai dari harus beradaptasi dengan perkembangan infrastruktur, perubahan regulasi, pergeseran perilaku konsumen yang dinamis, serta digitalisasi di berbagai sektor industri.